SAMARINDA - Terkait tenggelamnya tongkang bermuatan pupuk 1.550 ton, Kantor Pelabuhan Lok Tuan, Kota Bontang Kalimantan Timur (Kaltim) masih memeriksa juru mudi dan anak buah kapal tug boat (kapal penarik) Katan IV . Bangkai tongkang itu hingga, Sabtu (6/3-2010) belum dievakuasi dari pelabuhan Lok Tuan.
Kepala Kantor Pelabuhan Lok Tuan Bontang, Indra Khalik, mengatakan, bangkai tongkang belum dievakuasi karena pihaknya masih memeriksa Yamani, juru mudi tug boat Katan IV tersebut.
Kapal tongkang Extrail mengangkut 1.550 ton pupuk non subsidi dari PT Pupuk Kaltim (PKT) tenggelam di Pelabuhan Lok Tuan, Selasa (2/3) dini hari. Kapal yang tengah berlabuh sekitar 1 mil dari dermaga pelabuhan itu sedang mengurus administrasi pelayaran menuju Ketapang, Kalimantan Barat.
Tug boat dikemudikan Yamani ternyata tak mengetahui jika tempat berlabuhnya tongkang dangkal, jika air laut surut. "Saat berlabuh air sedang pasang, saat surut kapal kandas dan miring ke kanan dan kemasukan air," kata Indra. Kondisi bertambah parah saat air laut kembali naik, pupuk yang ada diatas tongkang nyaris seluruhnya terendam.
Tedy Nawardin, juru bicara pihak PT PKT, tak menampik bila tongkang Exrail bermuatan pupuk itu berasal dari PKT. Namun menurut Tedy, tenggelamnya tongkang bermuatan pupuk non subsidi itu diluar tanggung jawab PKT. "Kami menjual ke PT Indevco Internusa dan agen PT Duamitra Oil. Jadi pupuk yang telah terangkut diluar tanggungjawab PKT," ucapnya.
Kepala Kantor Pelabuhan Lok Tuan Bontang, Indra Khalik, mengatakan, bangkai tongkang belum dievakuasi karena pihaknya masih memeriksa Yamani, juru mudi tug boat Katan IV tersebut.
Kapal tongkang Extrail mengangkut 1.550 ton pupuk non subsidi dari PT Pupuk Kaltim (PKT) tenggelam di Pelabuhan Lok Tuan, Selasa (2/3) dini hari. Kapal yang tengah berlabuh sekitar 1 mil dari dermaga pelabuhan itu sedang mengurus administrasi pelayaran menuju Ketapang, Kalimantan Barat.
Tug boat dikemudikan Yamani ternyata tak mengetahui jika tempat berlabuhnya tongkang dangkal, jika air laut surut. "Saat berlabuh air sedang pasang, saat surut kapal kandas dan miring ke kanan dan kemasukan air," kata Indra. Kondisi bertambah parah saat air laut kembali naik, pupuk yang ada diatas tongkang nyaris seluruhnya terendam.
Tedy Nawardin, juru bicara pihak PT PKT, tak menampik bila tongkang Exrail bermuatan pupuk itu berasal dari PKT. Namun menurut Tedy, tenggelamnya tongkang bermuatan pupuk non subsidi itu diluar tanggung jawab PKT. "Kami menjual ke PT Indevco Internusa dan agen PT Duamitra Oil. Jadi pupuk yang telah terangkut diluar tanggungjawab PKT," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar