web |
Rabu(29/9/2010), sekitar pukul 16.55 Wita, puluhan warga tersebut tampak tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Mereka tiba dengan menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-675 dari Balikpapan.
Di antara warga yang ikut eksodus tersebut adalah keluarga Nurdin (60). Nurdin tiba bersama istri, anak dan cucunya sebanyak 14 orang. Nurdin, mengaku bermukim di Tarakan selama 30 tahun, sebagai petani tambak.
Nurdin mengaku untuk sampai di Balikpapan, dia harus berjibaku menempuh jalur darat. Ia menyebutkan, pada 2 Oktober mendatang, sekitar 100 orang keluarga dan kerabatnya juga akan mengikuti jejak Nurdin kembali ke kampung halaman.
"Mereka semua sudah pesan tiket pesawat untuk pulang ke Sulsel, karena kondisi di Tarakan sangat mencekam. Orang-orang sudah saling bunuh," kata Nurdin, dikutif detiknews.
Selain Nurdin, satu keluarga penumpang pesawat Lion Air, yaitu Hania, yang tiba bersama putranya dalam kondisi tidak sehat terpaksa pulang ke Makassar karena bentrok antar warga di Tarakan mengancam keselamatan nyawanya.
"Kalau Tarakan sudah aman, baru kami akan kembali ke sana," harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar