google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , » Pengungsi Gunung Merapi Mulai Kesulitan Air Bersih dan Makanan

Pengungsi Gunung Merapi Mulai Kesulitan Air Bersih dan Makanan

| Diposting : Kamis, 28 Oktober 2010 | Pukul : 07.16.00 |

MAGELANG - Kekurangan makanan dan air bersih mulai menghantui para pengungsi korban letusan Gunung Merapi. Pihak Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah yang bertugas menangani pengungsian hanya memiliki dua mobil tangki pengangkut air bersih, sehingga persediaan masih kurang.

Ketua PMI Jawa Tengah, Sasongko Tejo, mengatakan pihaknya sudah minta PMI Jawa Barat mengirim mobil-mobil tangki ke Magelang untuk mengatasi kemungkinan kehabisan air bersih di tenda pengungsian.

Pengungsi juga terancam kekurangan makanan, terutama makanan untuk bayi. Keluhan ini antara lain datang dari warga yang menyelamatkan diri di satu tempat pengungsian di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.

Di lokasi pengungsian ini ada 473 bayi dari 5.599 warga yang mengungsi. Sebelumnya mereka dijanjikan akan menerima bantuan makanan bayi dari Kementerian Kesehatan. Namun bantuan hingga kemarin belum mereka terima.

Sebagian penduduk yang mengungsi juga mulai khawatir dengan cadangan logistik yang hanya cukup untuk memenuhi keperluan mereka selama dua hari ke depan.

Adapun pengungsi di posko pengungsian Hargobinangun, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, mengeluh menderita sejumlah penyakit sebagai dampak letusan Gunung Merapi, yang letaknya di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Petugas kesehatan di posko kesehatan di pengungsian Hargobinangun, Yusuf, mengatakan para pengungsi mengalami gangguan pencernaan, gangguan pernapasan, pusing, gatal-gatal, dan sakit mata. Sejak pukul 15.00 WIB kemarin, jumlah pengungsi yang datang ke posko kesehatan mencapai 160 orang.

Menurut Yusuf, stok obat-obatan di posko kesehatan masih mencukupi, termasuk tenaga medis.

Hingga kemarin jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Merapi mencapai angka 36 ribu orang. “Itu data yang ada di catatan kami,” kata Kepala Penanggulangan Bencana PMI Jawa Tengah, Thobari, di sela kunjungan ke tempat pengungsian di Desa Jumoyo Salam, Magelang, kemarin sore.

Menurut data tim evakuasi, ada tiga kabupaten di Jawa Tengah yang terkena dampak bencana Merapi, yakni Magelang, Klaten dan Boyolali. Magelang paling banyak pengungsi sekitar 28.900 orang, sedangkan Klaten 5.330 orang, dan Boyolali 2.100 orang. sumber : tempointeraktif.com
Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger