MENTAWAI - Satu unit kapal pesiar Shouthem milik turis Australia pascagempa 7,2 SR dan gelombang tsunami di Kepulauan Mentawai Sumbar kehilangan kontak dengan menara pengawas, hingga saat ini belum diketahui posisinya. "Kami mendapatkan laporan dari posnya yang berada di darat bahwa kapal itu bermuatan delapan orang warga Australia, dan awak lokal," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Harmensyah, hari ini.
"Hingga saat ini kami belum mengetahui kepastian, apakah terdampar atau tenggelam," timpalnya.
BPBD Sumbar juga menerima laporan satu unit kapal pesiar Midas Debora terbakar dengan penumpang 20 orang wisatawan dan 10 awak lokal, tetapi semua penumpang dapat diselamatkan oleh kapal Freedom III.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Ade Edwar menambahkan, akibat bencana tsunami satu unit jembatan dilaporkan hanyut dan tercatat sekitar 645 kepala keluarga (KK) mengungsi.
Sedangkan laporan warga yang hilang sebanyak 100 orang dan dinyatakan meninggal dunia dari laporan sementara empat orang, serta satu kantor rusak.
Dia menyebutkan tsunami dengan ketinggian tiga meter terdapat di sejumlah wilayah pada tiga kecamatan yakni Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sipora.
Gempa berkekuatan 7,2 SR dengan kedalaman 10 km, yang mengguncang perairan Mentawai terjadi tadi malam sekitar pukul 21.42 WIB.
Lokasi gempa berada pada 3,61 lintang selatan (SL) dan 99,93 Bujur Timur (BT) dengan pusat gempa di 78 km barat daya Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar. Sampai saat ini sudah terjadi beberapa kali gempa susulan. sumber : bisnis.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar