![]() |
| Gunung Bromo |
"Mengantisipasi abu vulkanik," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Pasuruan, Muhammad Yahya, seperti dikutif tempointeraktif.com, kemaren.
Sejumlah personel perlindungan masyarakat disiagakan di kantor kecamatan terdekat mengantisipasi letusan Gunung Bromo. Sejauh ini tak ada gangguan dan ancaman yang dirasakan abu vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Bromo. Namun, ia mengingatkan warga agar berhati-hati dan waspada terhadap ancaman Gunung Bromo.
Menurutnya, selama ini warga sekitar gunung Bromo tetap beraktivitas secara normal. Mereka setiap pagi pergi ke ladang merawat tanaman sayuran dan aneka hasil pertanian lainnya.
Alasannya, aktivitas vulkanik Gunung Bromo masih relatif stabil dan tak berbahaya. Sebab, yang keluar dari kawah berupa asap dan abu vulkanik. Hanya sebagian kecil kerikil dan bebatuan yang keluar.
"Jangan dibesar-besarkan, warga panik justru berbahaya," katanya. Ia menyebutkan jika kawasan penduduk masih terlindung dari ancaman material vulkanik Gunung Bromo. Sebab, jarak permukiman sekitar lima kilometer dari bibir kawah. Biasanya, material vulkanik hanya berjatuhan di kaldera tengger dan lautan pasir.
Warga Dusun Kandang Sari Desa Moro Rejo Kecamatan Tosari merasakan dampak abu vulkanik. Abu vulkanik berjatuhan mengganggu aktivitas warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani sayuran ini. Terpaksa, warga mengenakan masker untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik.
"Abu vulkanik mengguyur Desa sejak Minggu kemarin," kata Suprapto, warga setempat. Dusun Kandang Sari berpenduduk kurang lebih seribu jiwa, berjarak sekitar empat kilometer dari kawah gunung Bromo.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar