SUARAPUBLIC.COM - Bank Indonesia (BI) mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) untuk meningkatkan permodalan dan likuiditasnya. Bank sentral sangat menyayangkan BPD yang hanya menempatkan dana masyarakatnya di sejumlah instrumen moneter seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Demikian dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad di sela acara penandatanganan komitmen bersama BPD sebagai bank terkemuka (regional champion) di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (21/12/2010).
"Memang menjadi tema kebijakan penguatan modal dan likuiditas perlu, bukan persolan lokal dan BPD sendiri tidak terlepas dari itu. BPD sudah ada yang IPO nah akan diikuti lagi dan saya kira itu bagus, kita dorong mereka," kata Muliaman.
Muliaman mengatakan, komitmen bank sentral selaku regulator akan mengawasi dan memantau kinerja BPD yang disampingkan dengan permodalan yang baik. Oleh karena itu, Muliaman mendesak BPD untuk memberikan rencana kerja konkrit atau action plan untuk menghadapi persaiangan kedepan.
"Komitmen BI itu mengawasi dan memantau, kita minta mereka bersama-sama membuat action plan. Disamping masalah modal ada juga masalah struktural yakni mengenai infrastruktur dan IT dimana ini akan menjadi perhatian. Karena jika tidak ditingkatkan maka BPD akan kalah bersaing," tandasnya.(*)
Demikian dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad di sela acara penandatanganan komitmen bersama BPD sebagai bank terkemuka (regional champion) di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (21/12/2010).
"Memang menjadi tema kebijakan penguatan modal dan likuiditas perlu, bukan persolan lokal dan BPD sendiri tidak terlepas dari itu. BPD sudah ada yang IPO nah akan diikuti lagi dan saya kira itu bagus, kita dorong mereka," kata Muliaman.
Muliaman mengatakan, komitmen bank sentral selaku regulator akan mengawasi dan memantau kinerja BPD yang disampingkan dengan permodalan yang baik. Oleh karena itu, Muliaman mendesak BPD untuk memberikan rencana kerja konkrit atau action plan untuk menghadapi persaiangan kedepan.
"Komitmen BI itu mengawasi dan memantau, kita minta mereka bersama-sama membuat action plan. Disamping masalah modal ada juga masalah struktural yakni mengenai infrastruktur dan IT dimana ini akan menjadi perhatian. Karena jika tidak ditingkatkan maka BPD akan kalah bersaing," tandasnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar