SUARAPUBLIC.COM – Keberadaan gedung sarang burung walet di kawasan perdagangan Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai dikeluhkan warga sekitar. Terutama para pedagang yang beroperasi di daerah tersebut.
Sebabnya, bangunan sarang burung walet dianggap menimbulkan berbagai dampak negatif. Hal itu diungkapkan Yanti, pedagang makanan di kawasan Pasar Sampit, kemarin. “Sejak ada gedung-gedung sarang burung walet, di sini jadi banyak nyamuk yang beterbangan. Terutama di pagi hari saat saya membuka warung. Padahal sebelum ada gedung-gedung tersebut, nyamuk tidak ada,” bebernya.
Yanti menyatakan, hal yang paling dikhawatirkan dari keberadaan nyamuk-nyamuk tersebut adalah meningkatnya penyakit demam berdarah.
“Jika seandainya itu nyamuk demam berdarah dan ada pedagang yang kena, apa pemilik gedung sarang burung walet mau bertanggung jawab?” katanya.
Selain itu, udara di sekitar gedung sarang burung walet juga dikhawatirkan tercemar. Banyak kotoran dan debu yang berterbangan dari gedung walet. Otomatis udara menjadi tercemar.(*)
Sebabnya, bangunan sarang burung walet dianggap menimbulkan berbagai dampak negatif. Hal itu diungkapkan Yanti, pedagang makanan di kawasan Pasar Sampit, kemarin. “Sejak ada gedung-gedung sarang burung walet, di sini jadi banyak nyamuk yang beterbangan. Terutama di pagi hari saat saya membuka warung. Padahal sebelum ada gedung-gedung tersebut, nyamuk tidak ada,” bebernya.
Yanti menyatakan, hal yang paling dikhawatirkan dari keberadaan nyamuk-nyamuk tersebut adalah meningkatnya penyakit demam berdarah.
“Jika seandainya itu nyamuk demam berdarah dan ada pedagang yang kena, apa pemilik gedung sarang burung walet mau bertanggung jawab?” katanya.
Selain itu, udara di sekitar gedung sarang burung walet juga dikhawatirkan tercemar. Banyak kotoran dan debu yang berterbangan dari gedung walet. Otomatis udara menjadi tercemar.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar