google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , , , , , , » Penyebaran Virus AIDS/HIV di Kalteng Seperti Fenomena Gunung Es

Penyebaran Virus AIDS/HIV di Kalteng Seperti Fenomena Gunung Es

| Diposting : Jumat, 07 Januari 2011 | Pukul : 07.15.00 |

PALANGKARAYA - Penderita AIDS/HIV di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) cenderung meningkat tiap tahunnya. Hingga Desember 2010, jumlah penderita virus mematikan itu, sebagaimana data dinas teknis, sudah mencapai 71 orang.

Ini jelas mengawatirkan, dan kalau tak cepat dan konsen ditangani, bukan tak mustahil jumlah penderita terus naik hingga mencapai ribuan orang. Hal itu bisa saja terjadi, mengingat obat penyembuhkan masih belum ditemukan hingga sekarang. Sementara penyebarannya cukup ganas, dan cepat.

Satu-satunya cara hanya menangkal sejak dini dari terkena virus itu. Karena menurut pihak medis, penyebaran virus itu begitu ganas dan cepat, yang bisa melalui sarana apa saja yang membutuhkan kontak badan antara penderita dengan orang lain.

Sementara itu, meningkatnya jumlah penderita AIDS/HIV di Kalteng, menjadikan kekahawatiran bagi pejabat setempat, termasuk Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ir H Achmad Diran. Karena, menurut Diran, penyebaran virus AIDS/HIV di Kalteng seperti prinsif fenomena gunung es. Dimana jumlah penderita secara data dipastikan akan jauh berbeda dibanding realita dilapangan.

"Berdasarkan catatan benar saja jumlah penderita AIDS/HIV hingga 2010 71 orang. Tapi dengan prinsip fenomena gunung es, dipastikan realitas lapangan jumlah penderita HIV/AIDS akan jauh lebih besar dibanding yang terungkap," ungkap Achmad Diran kepada wartawan di Palangka Raya, Kamis.

Bila fenomena gunung es itu benar, berarti Kalteng kedepannya, sebut Diran, mempunyai pekerjaan rumah (PR) besar yang memerlukan keterlibatan semua pihak untuk melakukan penanggulangannya. Terutama untuk mengatasi perkembangan epidemik virus HIV/AIDS.

"Dalam kasus ini, mulailah sejak sekarang berpikir apa yang harus dilakukan kalangan lembaga kemasyarakatan, pihak pemerintah dan yayasan untuk menanggulangi penyebaran epidemik virus AIDS/HIV," kata Diran.

Sejak saat ini, Kalteng tidak boleh berpangku tangan, timpal Diran. Sebaliknya harus lebih gencar lagi melakukan upaya penanggulangan penyebaran virus AIDS/HIV ini. Salah satunya, imbuhnya, harus ada pelipat gandaan jumlah relawan atau kader-kader terlatih yang siap menjadi petugas penyuluh maupun pelatihan mengenai ancaman dan bahayanya bila sampai tertular virus AIDS/HIV itu.

Kalteng harus melakukan percepatan upaya penanggulangan, harap Diran, karena sampai dengan tahun 2010, kecendrungan pertumbuhan bertambahnya pengidap penyakit HIV/AIDS kian terus meningkat.

Lebih jauh Diran menjelaskan, dalam catatan kementerian kesehatan terakhir belakangan, menunjukan bila perkembangan epidemik HIV/AIDS di tanah air sudah termasuk yang tercepat di level Asia.

Sebagai contoh, sebutnya, data 2008 menunjukan ada sekitar 277.700 orang jumlah masyarakat tanah air yang hidup dengan HIV/AIDS. Diran memprediksi, sampai 2014 jumlahnya akan mungkin bisa menembus angka 501.400 orang, dengan analisa pertumbuhan penyebarannya meningkat dua kali lipat.

Bila tak dilakukan penanggulangan dengan konsekwen dan memadai secara dini, bukan tak mustahil pertumbuhan penyebaran virus berbahaya itu akan benar jadi kenyataan mencapai dua kali lipat besarnya, kata Diran.

Kasus penderita HIV/AIDS di tanah air merupakan masalah nasional bahkan Internasional. Dalam kasus ini semua masyarakat harus sadar dan mengakuinya, bila peningkatan cukup pesat jumlah penderita HIV/AIDS, salah satunya akibat tak banyak jadi perhatian lebih masyarakat itu sendiri. "Termasuk kalangan badan, instansi terkait dan lembaga kemasyarakatan lainnya," pungkas Diran.
Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger