Sungguminasa - Pengrusakan terhadap sarana dan tempat beribadah umat beragama di negeri ini kian merajalela saja. Kasus terbaru terjadi di Kabupaten Gowa, Privinsi Sulawesi Selatan. Kali ini jadi sasaran gedung Muhammadiyah Gowa dilepari batu dan kayu oleh sekelompok orang tak dikenal, Sabtu (25/9/2010) dini hari.
Kejadian penyerangan dan upaya pengrusakan terhadap gedung Muhammadiyah Kabupaten Gowa itu diakui sendiri oleh bendahara Muhammadiyah Kabupaten Gowa, Muslimin di Sungguminasa, Sabtu. "Saya kaget setelah mengetahui adanya orang-orang yang tidak dikenal melakukan pelemparan dan pengrusakan gedung dakwah Muhammadiyah," ungkapnya.
Sebagaimana dikutif dari laporkan situs Inilah.Com, Muslimin kaget sekali mendengar adanya orang-orang yang melakukan pelemparan dan pengrusakan itu karena selama puluhan tahun umat beragama di daerah itu hidup berdampingan dan rukun.
Diakuinya, sebelum peristiwa itu terjadi, tepatnya Jumat (24/9) sore, sejumlah pengurus Muhammadiyah Gowa ada melakukan rapat rutin untuk membahas rencana Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Gowa yang rencananya akan digelar, 25 November mendatang.
Selain mengagendakan persiapan Muswil IPM, pengurus juga menggelar rapat untuk membahas soal rencana pelaksanaan shalat Idul Adha di Gowa. Gedung dakwah Muhammadiyah itu sendiri terletak di Jalan Istana. "Kejadian sudah kita laporkan ke Mapolresta Gowa agar bisa diusut tuntas," timpalnya.
Firman (17), seorang penjaga gedung menambahkan, aksi penyerangan Sabtu dini hari itu terjadi sangat cepat. Sebelum gedung dilempari, terlebih dulu terdengar suara teriakan sekelompok orang yang berada di luar Jalan Istana.
Cuma berselang beberapa menit, sejumlah kaca terlihat pecah oleh lemparan batu dan kayu massa yang berada diluar itu. Ditengah kejadian itu Firman memilih berlindung untuk mengamankan diri, sehingga tak satupun pelaku pengrusakan gedung berhasil dia kenali.
"Kejadiannya sangat cepat. Seketika batu dan kayu yang mereka lempar banyak berserakan dilantai. Kejadian sangat cepat sehingga saya tidak mengenal siapa pelaku penyerangan itu. Apalagi saya langsung berlindung untuk mengamankan diri," ulangnya.
Kejadian penyerangan dan upaya pengrusakan terhadap gedung Muhammadiyah Kabupaten Gowa itu diakui sendiri oleh bendahara Muhammadiyah Kabupaten Gowa, Muslimin di Sungguminasa, Sabtu. "Saya kaget setelah mengetahui adanya orang-orang yang tidak dikenal melakukan pelemparan dan pengrusakan gedung dakwah Muhammadiyah," ungkapnya.
Sebagaimana dikutif dari laporkan situs Inilah.Com, Muslimin kaget sekali mendengar adanya orang-orang yang melakukan pelemparan dan pengrusakan itu karena selama puluhan tahun umat beragama di daerah itu hidup berdampingan dan rukun.
Diakuinya, sebelum peristiwa itu terjadi, tepatnya Jumat (24/9) sore, sejumlah pengurus Muhammadiyah Gowa ada melakukan rapat rutin untuk membahas rencana Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Gowa yang rencananya akan digelar, 25 November mendatang.
Selain mengagendakan persiapan Muswil IPM, pengurus juga menggelar rapat untuk membahas soal rencana pelaksanaan shalat Idul Adha di Gowa. Gedung dakwah Muhammadiyah itu sendiri terletak di Jalan Istana. "Kejadian sudah kita laporkan ke Mapolresta Gowa agar bisa diusut tuntas," timpalnya.
Firman (17), seorang penjaga gedung menambahkan, aksi penyerangan Sabtu dini hari itu terjadi sangat cepat. Sebelum gedung dilempari, terlebih dulu terdengar suara teriakan sekelompok orang yang berada di luar Jalan Istana.
Cuma berselang beberapa menit, sejumlah kaca terlihat pecah oleh lemparan batu dan kayu massa yang berada diluar itu. Ditengah kejadian itu Firman memilih berlindung untuk mengamankan diri, sehingga tak satupun pelaku pengrusakan gedung berhasil dia kenali.
"Kejadiannya sangat cepat. Seketika batu dan kayu yang mereka lempar banyak berserakan dilantai. Kejadian sangat cepat sehingga saya tidak mengenal siapa pelaku penyerangan itu. Apalagi saya langsung berlindung untuk mengamankan diri," ulangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar