Jakarta - Warga tewas akibat kecelakaan lalulintas tahun 2010 ini masih menunjukan pada angka memprihatinkan. Pihak Mabes Polri mencatat korban tewas kecelakaan sedikitnya 277 orang. Belum lagi 171 orang yang mengalami luka berat dan 700 orang luka ringan.
Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Brigadir Jenderal Polisi Iskandar Hasan, data itu adalah hasil Operasi Ketupat pihaknya mulai awal Januari hingga 14 September 2010.
"Operasi tahun ini terdapat 1.241 kasus dengan kerugian material tercatat mencapai Rp4,65 milyar, sedangkan korban tewas sebanyak 277 orang," ungkap Iskandar di Jakarta, dikutif Liputan6, Rabu (15/9).
Iskandar juga menjelaskan, terlibat dalam kasus kecelakaan Lalin tersebut, termasuk mereka atau pengendara yang mengalami luka berat sebanyak 371 orang dan luka ringan 700 orang.
Operasi Ketupa merupakan salah satu program Polri guna menekan jumlah kecelakaan berlalulintas. Oparasi ini selalu digalakan setiap awal hingga masa balik lebaran, seperti yang kini sedang berlangsung pada lebaran tahun ini.
Lebih jauh dijelaskan, selam opeasi ketupat berlangsung, telah ditangani sebanyak 27.115 kasus, di mana jumlah yang ditilang sebanyak 23.221 kasus dan pembinaan sebanyak 3.892 kasus.
Terdapat pula tindak kejahatan dalam operasi ketupat tersebut sebanyak 2.522 kasus. Sebanyak 1.836 kasus adalah kejahatan konvensional dan 686 kasus lainnya.
Operasi ketupat 2010 ini, Polri mengerahkan sebanyak 89.521 personel dengan 2.592 pos pengamanan di seluruh Indonesia. Operasi digelar selama 16 hari mulai 3 sampai 18 September 2010.
Pos koordinasi pengamanan sendiri berdiri pada titik yang memiliki potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas.
Polri juga melakukan pengamanan khusus pada daerah-daerah tertentu. Pengamanan khusus tersebut dimana personil dibantu pasukan antara 50 hingga 60 personil Brigade Mobil (Brimob). Sesuai dinamika di lapangan ada enam kepolisian daerah (polda) yang harus ditempatkan personel dari Brigade Mobil (Brimob).
Ini di luar kekuatan personel yang ada di setiap polda pada daerah-daerah kerawanan yang cukup tinggi. Enam polda itu di antaranya Provinsi Lampung, Banten, Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Ist |
"Operasi tahun ini terdapat 1.241 kasus dengan kerugian material tercatat mencapai Rp4,65 milyar, sedangkan korban tewas sebanyak 277 orang," ungkap Iskandar di Jakarta, dikutif Liputan6, Rabu (15/9).
Iskandar juga menjelaskan, terlibat dalam kasus kecelakaan Lalin tersebut, termasuk mereka atau pengendara yang mengalami luka berat sebanyak 371 orang dan luka ringan 700 orang.
Operasi Ketupa merupakan salah satu program Polri guna menekan jumlah kecelakaan berlalulintas. Oparasi ini selalu digalakan setiap awal hingga masa balik lebaran, seperti yang kini sedang berlangsung pada lebaran tahun ini.
Lebih jauh dijelaskan, selam opeasi ketupat berlangsung, telah ditangani sebanyak 27.115 kasus, di mana jumlah yang ditilang sebanyak 23.221 kasus dan pembinaan sebanyak 3.892 kasus.
Terdapat pula tindak kejahatan dalam operasi ketupat tersebut sebanyak 2.522 kasus. Sebanyak 1.836 kasus adalah kejahatan konvensional dan 686 kasus lainnya.
Operasi ketupat 2010 ini, Polri mengerahkan sebanyak 89.521 personel dengan 2.592 pos pengamanan di seluruh Indonesia. Operasi digelar selama 16 hari mulai 3 sampai 18 September 2010.
Pos koordinasi pengamanan sendiri berdiri pada titik yang memiliki potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas.
Polri juga melakukan pengamanan khusus pada daerah-daerah tertentu. Pengamanan khusus tersebut dimana personil dibantu pasukan antara 50 hingga 60 personil Brigade Mobil (Brimob). Sesuai dinamika di lapangan ada enam kepolisian daerah (polda) yang harus ditempatkan personel dari Brigade Mobil (Brimob).
Ini di luar kekuatan personel yang ada di setiap polda pada daerah-daerah kerawanan yang cukup tinggi. Enam polda itu di antaranya Provinsi Lampung, Banten, Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar