google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , , , , » 40 persen Perusahaan Promosi Lewat Jejaringan Sosial

40 persen Perusahaan Promosi Lewat Jejaringan Sosial

| Diposting : Minggu, 31 Oktober 2010 | Pukul : 16.40.00 |

Sumber studi milik perusahaan hubungan masyarakat dan komunikasi Burson-Marsteller menyebutkan, kurang dari setengah perusahaan di Asia yang terdaftar di Wall Street Journal’s Asia 200 Index memiliki jaringan media sosial (social media).

Dari total perusahaan korporat yang memiliki jaringan sosial media, lebih dari 55 persennya memiliki profil yang tidak aktif. Hanya 18 persen menunjukkan perusahaan yang menghubungkan profil sosial medianya ke situs korporat mereka.

Sebaliknya, pada studi Burson-Marsteller's Fortune Global 100 Social Media Check-Up yang dilakukan Februari silam, menunjukkan bahwa 79 persen dari perusahaan-perusahaan global menggunakan situs sosial media mereka sebagai bagian dari komunikasi perusahaan mereka.

"Perusahaan-perusahaan di Asia perlu mengambil langkah tegas untuk mengantisipasi booming-nya media sosial di wilayah Asia," ujar Bob Pickard, presiden dan CEO Burson-Marsteller Asia- Pasifik melalui keterangannya, Jakarta, Jumat 29 Oktober 2010.

Penggunaan media sosial di Asia oleh perusahaan cenderung terfokus untuk mendorong informasi ketimbang melibatkan para pemangku kepentingan. Berdasarkan survei, hanya 12 persen dari perusahaan yang memiliki blog perusahaan.

Menurut Daisy Primayanti, Market Leader Burson-Marsteller Indonesia, temuan ini merefleksikan keadaan perusahaan pada umumnya di Indonesia, di mana kebanyakan perusahaan besar belum memanfaatkan saluran sosial media sebagai sarana komunikasi untuk menjangkau para pemangku kepentingannya.

"Ada beberapa contoh penggunaan media sosial. Misalnya, Facebook yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh perusahaan farmasi di Indonesia Kalbe Farma," tutur Daisy.

"Sayangnya, saat ini perusahaan-perusahaan di Indonesia masih mengandalkan media cetak sebagai sarana untuk menyampaikan pesan mereka," tandasnya.

"Tetapi, saya yakin tren ini akan berubah seiring dengan waktu. Pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun terakhir dan arahan globalisasi perusahaan besar di Indonesia, khususnya dengan mewabahnya Twitter di Indonesia, menunjukkan perusahaan-perusahaan mulai mempertimbangkan penggunaan media sosial untuk membangun hubungan dengan para pemangku kepentingan," imbuh Daisy.

Untuk mengambil kesempatan penuh dari tren ini, dia mengatakan, perusahaan-perusahaan besar di Asia sebaiknya memakai media sosial sebagai bagian penting dari pemasaran dan komunikasi perusahaan, baik di dalam negri maupun luar negri.
Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger