Orangtua Mia Karmelia(15) memegang jasad anaknya di ruang mayat RSUD Muara Teweh |
Menurut beberapa orang yang membawa jasad Mia ke RSUD, gadis Desa Pangku Kecamatan Teweh Tengah itu meninggal ditempat setelah kendaraan roda dua berikut tubuhnya terseret sebuat Truk Fosu bermuatan sekitar tujuh ton yang nyosor mundur agak cepat ke bawah tanjakan di dikilometer dua, jalan arah Muara Teweh-Puruk Cahu.
Diduga kuat oleh para saksi mata, truk itu tak layak jalan, di antaranya karena mesin sudah tua dan beberapa alat pengaman tak berfungsi. Salah satunya rem tangan, sama sekali tak berfungsi. Sedangkan rem kaki, meski masih bisa digunakan tapi tak terlalu kuat menahan lajut truk apalagi dengan muatan berat mencapai tujuh ton.
Sebenarnya korban tak sendirian mengendarai Honda Supra-X miliknya itu. Dia memboncengi seorang teman wanitanya, juga seorang gadis belia satu sekolah dengannya. Temannya lepas dari maut karena sempat loncat dari sadel kendaraan sebelum buritan truk bermuatan enam batang beton tiang pancang berat 1,7 ton melibas Mia dan kendaraanya.
Masih kata saksi mata, evakuasi jasad Mia terbilang agak lama. Itu lantaran tubuhnya terperangkap persisi disela-sela ban depan dan belakang dibawah truk bersamaan dengan bagian serpihan dan kepingan body kendaraannya. Beberapa bagian tulang tubuh korban remuk dan patah. Ususnya terburai, hatinya lepas dari rongga tubuh dan kepalanya pecah.
Kondisi parah tubuh korban karena dia bersama kendaraannya terseret sekitar 50 meter oleh truk itu. Selain menggilas tubuh korban, buritan truk juga menyeruduk pipa kecil penyangga Gardu listrik PLN di pinggir jalan lokasi kejadian.
Pipa reot dan hampir patah. Sedangkan gardu PLN miring sebelah hampir melorot didasar ting panjang jaringan listrik. Seandainya dilokasi berhentinya truk tak ada beberapa tumpukan timbunan tanah, dinding rumah warga yang ada dibawahnya
dipastikan jadi sasaran berikutnya.
Tanjakan di lokasi kejadian tak terlalu tinggi namun agak kemiringannya agak panjang sehingga harus hati-hati melewatinya apalagi bila sopir membawa muatan berat.
Pantauan dilokasi kejadian (TKP), tampak beberapa petugas Satuan Lantas Kepolisian Resor Barito Utara, dibantu personil dan warga setempat berupaya mengevakuasi truk yang terperosok hampir ke pinggir ruas jalan setempat. Evakuasi dengan menggunakan truk Dinas PU Barut itu dipimpin langsung Waka Polres Barut, Kompol H Muhammad Nursyam.
Sedangkan Kasat Lantas AKP Edy Setyanto dan Kaur Lantas Iptu Doni mendampingi, sambil sesekali mengintruksikan agar petugas lainnya mengamankan lokasi evakuasi dari lalu lalang kendaraan umum. Tampak juga beberapa perwira menengah dari satuan Dalmas dilokasi kejadian, termasuk sempat kelokasi Kasatmapta Polres Barut AKP Imam Riyadi.
"Barang bukti, sebuat truk jenis Fosu nopol DA 1716 AB ini dievakuasi untuk diamankan di Mapolres. Sopir statusnya tersangka. Ada beberapa kelalaian dia hingga kasus ini terjadi. Salah satu paling patal adalah alat keamanan ada yang tak berfungsi. Kemungkinan lainnya, truk tak layak jalan karena mesin sudah tak mampu menggerak muatan berat," kata Wakapolres Barut disela evakuasi.
Informasi lain menyebutkan, evakuasi cepat terhadap barang bukti truk itu lantaran ada kabar ingin dibakar massa, terutama oleh keluarga korban. Paling tak menerima tewasnya Mia adalah pamannya. Dia juga sempat memarahi para wartawan yang sedang mengabadikan jasad korban dengan kamera photo.
Kapolres Barut AKBP Drs H Yanprits Kaywai, dikonfirmasi melalui Kasatlantas AKP Edy Setyanto, tak menampik bila ada kabar barang bukti truk ingin dibakar massa atau keluarga korban. Karenanya, proses evakuasi dipercepat. Semua personil Satuan Lantas dikerahkan, termasuk evakuasi dipimpin langsung Wakapolres Barut.
"Tersangka sudah kita mintai keterangan. Dari proses pemeriksaan diketahui banyak kesalahan dilakukan sopir. Terutama masalah kelayakan jalan kendaraan yang kurang memadai. Selain mengamankan barang bukti, tersangka kita tahan dan simnya sudah kita tarik darinya," ucap Kasatlantas didampingi Kaurlantas Iptu Doni, di ruang Unit Lakalantas Satuan Lantas Polres Barut.
Dari proses pemeriksaan diketahui pula sopir bernama Sudarto umur sekitar 50 tahun. Dia hendak mengantar tiang pancang beton ke Tamianglayang (Barito Timur). Kenapa sampai ada ditanjakan ruas jalan arah Puruh Cahu karena dia hendak mengisi BBM di SPBU kilometer 2. Melewati tanjakan disebelah atas SPBU karena dia bermaksud memutarkan truknya, supaya mudah begitu BBM terisi langsung tancap gas ke tujuan.
Ketidaklayakan jalan truk tersebut juga diakui Murjani, seorang rental teknisi mobil yang diminta bantuanya mengendarai truk dalam proses evakuasi. Menurutnya, mesin truk hampir tak mampu menggerakan ban bila muatannya lebih dari dua ton.
"Truk tak mampu menaiki tanjakan karena gigi prosneling terlalu tinggi, kira-kira lebih dari dua. Sehingga untuk mengalihkan ke yang lebih rendah susah. Rem tangan tak berfungsi, sedangkan rem kaki tak terlalu merekat," ucapnya di halaman depan ruang Unit Lakalantas, sesaat usai evakuasi barang bukti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar