Kampung Sengayam, Pamukan Barat, Kotabaru, |
Camat Pamukan Barat Khairil Fajri, Selasa (5/10/2010), mengatakan, masyarakat berinisiatif membuat rakit dari bambu untuk menyeberangkan warga dan kendaraan roda dua baik yang datang dari arah Kaltim ke Kalsel atau sebaliknya.
"Mereka harus membayar jasa penyeberangan antara Rp 3.000-Rp 5.000 per orang, sementara untuk kendaraan roda dua Rp 10.000 per buah," katanya, dikutif dari SURYA Online.
Selain membuat rakit, di sekitar jembatan Sengayam Km 428 itu juga dibangun terminal darurat dadakan, untuk melayani penumpang dari arah Kalsel yang hendak menuju Kaltim atau sebaliknya.
"Karena mobil pribadi dan angkutan umum tidak dapat langsung ke Kaltim ataupun ke Kalsel, angkutan umum itu harus menurunkan penumpangnya di lokasi jembatan Sengayam," ujar Khairil.
Hal itu mengakibatkan biaya semakin tinggi, karena selain membayar ongkos mobil/bus, penumpang juga harus membayar jasa penyeberangan dengan rakit bambu.
Saat ini, tambah Khairil, kontraktor sedang membangun jembatan bely dan menutup oprit jembatan Sengayam yang longsor akibat digerus banjir beberapa bulan lalu itu.
"Kita berharap penkerjaan itu bisa selesai dengan cepat, agar distribusi sembako dan transportasi Kalsel-Kaltim kembali lancar," kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, H Ardian Noor mengatakan, pihaknya mendesak Dinas Pekerjaan Umum Provinsi agar mempercepart perbaikan oprit jembatan Sengayam.
"Kita berharap perbaikan jembatan itu tidak menunggu dana perubahan APBD 2010, tetapi bisa menggunakan dana lain," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar