google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , » Korban Tewas Letusan Merapi Mencapai 232 Orang

Korban Tewas Letusan Merapi Mencapai 232 Orang

| Diposting : Minggu, 07 November 2010 | Pukul : 12.27.00 |

Letusan Hebat Merapi Membuat Pengungsi Panik
JAKARTA - Korban tewas akibat semburan awan panas Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta sampai dengan, hari ini Minggu (07/11/2010), dilaporkan sudah mencapai 232 orang. Kemungkinan bertambah diperkirakan sangat memungkinkan karena masih belum semua perkampungan yang tersaput awan panas bisa di sisir tim evakuasi.

Sebagaimana diungkapkan kepada wartawan, korban tewas dalam bencana letusan Merapi tersebar di lima kabupaten. Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ditemukan 116 orang, di wilayah Sleman 104 orang, Magelang tujuh orang, Boyolali tiga orang dan Klaten dua orang.

Tim evakuasi juga berhasil menemukan ribuan korban luka baik berat maupun ringan. Hingga kini korban luka masih dirawat inap secara intensif di rumah sakit. Jumlahnya dilaporkan sekitar 723 orang. Tidak termasuk korban sudah rawat jalan sekitar 6.474 orang.

Hingga Minggu siang, jumlah pengungsi Merapi sebagaimana catatan BNPB sekitar 561.328 orang. Saat ini kondisi mereka jauh lebih buruk dibanding sebelum letusan dahsyat Merapi, 1 November kemaren.

Menurut petugas yang mengurus pengungsian, para korban Merapi disejumlah lokasi penampungan saat ini sangat membutuhkan minyak tanah, pakaian dalam pria, wanita, dan pakaian anak-anak, tikar, alas tidur dan bantal, selimut, pakaian dewasa, kerudung atau jilbab, alas sholat.

Kebutuhan lainnya yang tak kalah pentingnya bagi pengungsi adalah pembalut wanita, pampers, minyak kayu putih, obat tetes mata, masker, bahan makanan, sayur mayur, tirai plastik dengan ketinggian lima meter, perlengakapan sekolah dan alat tulis.

Diperlukan juga mainan anak-anak untuk pengungsi yang berada di wilayah Sleman, MPASI dan APD. Untuk korban ditempat penampungan di wilayah Kabupaten Klaten, membutuhkan alat komunikasi HT, APD.

Petugas yang mengurusi kebutuhan pengungsi korban Merapi ditempat penampungan di Boyolali, membutuhkan sarana evakuasi berupa alat komunikasi HT, alat perlindungan diri, medical kit. Tempat Penampungan di Kabupaten Magelang membutuhkan fieldbed.

Semakin bertambahkan jumlah pengungsi sehingga penampungan dilakukan dibanyak titik lokasi. Di Sleman, Kecamatan Ngemplak, lokasi pengungsi ditempatkan di Glagaharjo, Candirejo, dan Pondok Wonolelo.

Kecamatan Berbah ditampung di Tegaltirto, Jogotirto, Kalitirto, Sendangtirto. Kecamatan Kalasan, di Ds. Purwomartoni, Ds. Tirtomartani, Ds. Selomartani, Kantor Camat Kalasan. Keamatan Sleman: di Ds. Caturharjo, GOR Tridadi, Masjid Agung, BD Trimulyo, dan UPT Dinas PUP.

Kecamatan Melati di Youth Center, Kronggahan. Di Kecamatan Godean, Kecamatan Prambanan, dan Kecamatan Seyegan.

Kecamatan Gamping di RS PKU, Trihanggo, Menjing Lor, Pasehan Lor, Demakijo. Kecamatan Depok di UPN, Universitas Sanata Dharma, UNY, SD Gambiran, Taman Kuliner, Stadion Maguwoharjo, Gelanggang UGM, STIE YKPN, SMA Stela Duce, Seminari Banteng Jakal, Taman Kuliner Terminal Condong Catur, Sumberadi Mlati Sleman, Bogem, UPN, Condong Catur, Youth Centre Sleman.

Sementara itu, letusan Merapai dalam pekan terakhir ini memang jauh lebih kuat dibanding sebelumnya, ketika merenggut nyawa Mbah Marijan. Saking hebatnya semburan awan panas Merapi, BNPB mencatat sedikitnya 300 rumah rata dengan tanah. "Jumlah itu terhitung sejak letusan pertama 26 Oktober 2010 lalu," kata seorang petugas evakuasi.
Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger