MUARATEWEH - Bila anda menemukan sebuah kupon hadiah Kopi Torabika dalam sebuah amplop dijalanan atau di depan rumah. Disarankan jangan mudah percaya. Sebab itu bisa saja sebuah penipuan modus baru yang bukannya menguntungkan anda tapi malah siap menggerogoti harta dan uang anda.
Modus lama namun kembali diterapkan yang diduga sebuah aksi penipuan itu belakangan sedang marak terjadi di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng). Calon korban, diberikan sebuah amplop oleh seorang misterius dengan harapan mengikuti semua petunjuk yang ada didalam kupon.
Poin pertama isi kupon itu, di antaranya menerangkan bila para penemu kupon adalah berhasil memenangkan undian berhadiah yang dilaksanakan sebuah perusahaan produk minuman yang beredar dipasaran.
Deny Hariadi, salah satu wartawan harian lokal Kalteng yang bertugas di Muara Teweh mengakui bila salah satu keluarganya hampir saja menjadi korban penipuan dengan modus seperti itu.
Bahkan tak hanya anggota keluarganya, beberapa rekan dan temannya menginformasikan bila masyarakat lainnya juga banyak menemukan kupon berhadiah dalam sebuah amplop pada minggu belakangan ini.
"Hampir saja jadi korban. Beruntung salah satu keluarga sempat mengontak saya dan langsung saya jawab bila itu penipuan. Karena saya baru saja mendapat pengaduan modus serupa," beber disela rapat kerja Dinas PU Barut dengan anggota Legislatif agenda pra penyerahan draf usulan RAPBD 2011 Barut, Senin (1/11/2010) siang.
Kupon Undian tersebut ditemukan anggota keluarganya di depan rumah yang dikemas dalam sebuah amplop warna putih yang bertuliskan Logo sebuah perusahaan kopi terkemuka tanah air. Nama perusahaan penyelenggara undian berhadiah (PT TORABIKA EKA SEMESTA INDOENESIA), juga tertera dalam lembar kupon. Lembar kupon sempat diperlihatkan kepada wartawan ikut meliput rapat kerja dewan di Kantor DPRD Barut, Jalan Akhmad Yani, Muara Teweh.
Isi informasi dalam kupon berhadiah itu menandakan bila pelakunya, selain nekad dan berani juga bekerja cukup profesional. Kupon mampu didesain seolah-olah asli dan benar dikeluarkan perusahaan setelah dikolom pengesahan berhasil ditampilkan atau dicetak nama pejabat terkait yang lengkap dengan bubuhan tandatangan dan cap perusahaan atau instansi. Bahkan beberapa di antaranya dilengkapi poto dirinya.
Pejabat yang ada dalam kolom pengesahaan itu di antaranya Drs Andi Irawan, SE, selaku General Manager PT Torabika Eka Semesta, Drs Bahrudin, MM selaku Direktorat Lalu Lintas Samsat Polda Metro Jaya, Drs Hasan Makmur, selaku pejabat Direktorat Retribusi Pajak Departemen Kehuangan RI, dan terakhir Binsar Panjaitan, SH sekalu pejabat Notaris.
Untuk lebih meyakinkan calon korban, kupon dilampirkan lembar surat izin kegiatan yang menerangkan bila pengundian hadiah yang dilakukan PT Torabika sebagaimana permohonan, sah dan benar adanya.
Uniknya, pada poin dua surat izin kegiatan, tepatnya setelah menerangkan dasar hukum atau aturan perundangan yang menjadi dasar penyelenggaraan, dituliskan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap aksi penipuan kegiatan sejenis. Lembar izin kegiatan bahkan ditandatangani langsung pejabat berkompenten Mabes Polri.
"Ini cara baru untuk menjaring lebih banyak korban. Saya pengalaman dengan modus seperti ini. Soalnya saya sering mendapat pengaduan dengan modus serupa, dan cara kerjanya hampir mirip, yakni seperti kegiatan sah," ungkap Deny.
Sementara itu, aksi penipuan modus sama juga hampir saja merugikan seorang ibu muda di Jalan Mangkusari. Hanya saja, kopon undian ini dari produk berbeda, yakni PT Indofud Sukses Makmur. Melihat cara kerjanya, sepertinya modus yang satu ini hampir mendekati sempurna.
Salah satunya bisa ditangkap dari cara pelaku menerima telpon konfirmasi dari korban. Gaya bicaranya terdengar santai, demikian caranya menampung data diperlukan dari calon korban. Modus lain, korban setelah mendapat informasi pembenaran langsung diminta mengirimkan sejumlah uang pajak sebelum hadiahnya dikirim langsung ke rumah korban.
Bahkan caranya menjaring korban juga terbilang rapi. Kupon dimasukan langsung kedalam bungkus Mie Merk Sarimi Karih Ayam. Waktu itu calon korban dapat bingkisan hadiah beberapa bungkus mie. Salah satu bungkus dibuka untuk dimakan mentah (tanpa direbus). Belum habis mie dalam bungkusnya dimakan, korban menemukan sebuah kupon warna kuning bertuliskan Indomie.
Ditengah bagian kupon dicantumkan gambar sebuah mobil Honda Freed yang diterangkan sebagai hadiah yang berhasil diraih sipenemu kupon. "Saya sudah tanyakan tante, katanya dibeli disebuah toko didepan rumahnya. Tante tak menahu soal kupon itu, karena memang sudah menjadi kebiasan dia membelikan beberapa bungkus mie untuk ponakannya," kata salah satu korban, namun egan disebutkan identitasnya.
Perihal kebenaran undian itu sudah dikonfirmasikan kepada seseorang yang menjawab ketika sebuah nomor kontak yang tertera dalam kupon dikontak. "Tapi saya hanya menceritakan. Saya belum berani mengatakan bila ini aksi penipuan. Soalnya, kata orang yang menerima telpon, data ditampung untuk dilakukan penyelidikan kebenaran kupon itu, barulah hadiah di antara langsung ke rumah penerima," jelasnya.
Sejauh ini, pihak terkait dalam kupon itu belum satupun berhasil dikonfirmasi. Hanya sempat diminta tanggapannya sejumlah pemilik toko yang menjual dua produk itu. Namun mereka tak menahu soal kupon, karena hanya sebagai pedagang. "Silahkan kontak perusahaan bila ingin tahu kebenarannya," sarannya.
Diharapkan pihak berkompenten dapat melakukan klarifikasi atau keterangan bila mendapat informasi atau membaca berita ini. Masyarakat menganggap penting dan sangat berharap adanya keterngan resmi dari perusahaan terkait yang dicatut namanya dalam kupon, agar tak sampai menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.
Terpenting tak sampai menimbulkan korban apabila kupon itu memang benar bentuk penipuan atau modus penipuan. Ini riskan karena baik cara maupun kemasan kupon hampir mendekati asli yang sangat berpotensi mampu menjaring banyak korban, khususnya di Barut yang belakangan modus penipuan semacam itu cukup marak terjadi.
*** Keterangan atau konfirmasi bisa dikirmkan ke email kami : suarapublic@gmail.com
Modus lama namun kembali diterapkan yang diduga sebuah aksi penipuan itu belakangan sedang marak terjadi di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng). Calon korban, diberikan sebuah amplop oleh seorang misterius dengan harapan mengikuti semua petunjuk yang ada didalam kupon.
Poin pertama isi kupon itu, di antaranya menerangkan bila para penemu kupon adalah berhasil memenangkan undian berhadiah yang dilaksanakan sebuah perusahaan produk minuman yang beredar dipasaran.
Deny Hariadi, salah satu wartawan harian lokal Kalteng yang bertugas di Muara Teweh mengakui bila salah satu keluarganya hampir saja menjadi korban penipuan dengan modus seperti itu.
Bahkan tak hanya anggota keluarganya, beberapa rekan dan temannya menginformasikan bila masyarakat lainnya juga banyak menemukan kupon berhadiah dalam sebuah amplop pada minggu belakangan ini.
"Hampir saja jadi korban. Beruntung salah satu keluarga sempat mengontak saya dan langsung saya jawab bila itu penipuan. Karena saya baru saja mendapat pengaduan modus serupa," beber disela rapat kerja Dinas PU Barut dengan anggota Legislatif agenda pra penyerahan draf usulan RAPBD 2011 Barut, Senin (1/11/2010) siang.
Kupon Undian tersebut ditemukan anggota keluarganya di depan rumah yang dikemas dalam sebuah amplop warna putih yang bertuliskan Logo sebuah perusahaan kopi terkemuka tanah air. Nama perusahaan penyelenggara undian berhadiah (PT TORABIKA EKA SEMESTA INDOENESIA), juga tertera dalam lembar kupon. Lembar kupon sempat diperlihatkan kepada wartawan ikut meliput rapat kerja dewan di Kantor DPRD Barut, Jalan Akhmad Yani, Muara Teweh.
Isi informasi dalam kupon berhadiah itu menandakan bila pelakunya, selain nekad dan berani juga bekerja cukup profesional. Kupon mampu didesain seolah-olah asli dan benar dikeluarkan perusahaan setelah dikolom pengesahan berhasil ditampilkan atau dicetak nama pejabat terkait yang lengkap dengan bubuhan tandatangan dan cap perusahaan atau instansi. Bahkan beberapa di antaranya dilengkapi poto dirinya.
Pejabat yang ada dalam kolom pengesahaan itu di antaranya Drs Andi Irawan, SE, selaku General Manager PT Torabika Eka Semesta, Drs Bahrudin, MM selaku Direktorat Lalu Lintas Samsat Polda Metro Jaya, Drs Hasan Makmur, selaku pejabat Direktorat Retribusi Pajak Departemen Kehuangan RI, dan terakhir Binsar Panjaitan, SH sekalu pejabat Notaris.
Untuk lebih meyakinkan calon korban, kupon dilampirkan lembar surat izin kegiatan yang menerangkan bila pengundian hadiah yang dilakukan PT Torabika sebagaimana permohonan, sah dan benar adanya.
Uniknya, pada poin dua surat izin kegiatan, tepatnya setelah menerangkan dasar hukum atau aturan perundangan yang menjadi dasar penyelenggaraan, dituliskan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap aksi penipuan kegiatan sejenis. Lembar izin kegiatan bahkan ditandatangani langsung pejabat berkompenten Mabes Polri.
"Ini cara baru untuk menjaring lebih banyak korban. Saya pengalaman dengan modus seperti ini. Soalnya saya sering mendapat pengaduan dengan modus serupa, dan cara kerjanya hampir mirip, yakni seperti kegiatan sah," ungkap Deny.
Sementara itu, aksi penipuan modus sama juga hampir saja merugikan seorang ibu muda di Jalan Mangkusari. Hanya saja, kopon undian ini dari produk berbeda, yakni PT Indofud Sukses Makmur. Melihat cara kerjanya, sepertinya modus yang satu ini hampir mendekati sempurna.
Salah satunya bisa ditangkap dari cara pelaku menerima telpon konfirmasi dari korban. Gaya bicaranya terdengar santai, demikian caranya menampung data diperlukan dari calon korban. Modus lain, korban setelah mendapat informasi pembenaran langsung diminta mengirimkan sejumlah uang pajak sebelum hadiahnya dikirim langsung ke rumah korban.
Bahkan caranya menjaring korban juga terbilang rapi. Kupon dimasukan langsung kedalam bungkus Mie Merk Sarimi Karih Ayam. Waktu itu calon korban dapat bingkisan hadiah beberapa bungkus mie. Salah satu bungkus dibuka untuk dimakan mentah (tanpa direbus). Belum habis mie dalam bungkusnya dimakan, korban menemukan sebuah kupon warna kuning bertuliskan Indomie.
Ditengah bagian kupon dicantumkan gambar sebuah mobil Honda Freed yang diterangkan sebagai hadiah yang berhasil diraih sipenemu kupon. "Saya sudah tanyakan tante, katanya dibeli disebuah toko didepan rumahnya. Tante tak menahu soal kupon itu, karena memang sudah menjadi kebiasan dia membelikan beberapa bungkus mie untuk ponakannya," kata salah satu korban, namun egan disebutkan identitasnya.
Perihal kebenaran undian itu sudah dikonfirmasikan kepada seseorang yang menjawab ketika sebuah nomor kontak yang tertera dalam kupon dikontak. "Tapi saya hanya menceritakan. Saya belum berani mengatakan bila ini aksi penipuan. Soalnya, kata orang yang menerima telpon, data ditampung untuk dilakukan penyelidikan kebenaran kupon itu, barulah hadiah di antara langsung ke rumah penerima," jelasnya.
Sejauh ini, pihak terkait dalam kupon itu belum satupun berhasil dikonfirmasi. Hanya sempat diminta tanggapannya sejumlah pemilik toko yang menjual dua produk itu. Namun mereka tak menahu soal kupon, karena hanya sebagai pedagang. "Silahkan kontak perusahaan bila ingin tahu kebenarannya," sarannya.
Diharapkan pihak berkompenten dapat melakukan klarifikasi atau keterangan bila mendapat informasi atau membaca berita ini. Masyarakat menganggap penting dan sangat berharap adanya keterngan resmi dari perusahaan terkait yang dicatut namanya dalam kupon, agar tak sampai menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.
Terpenting tak sampai menimbulkan korban apabila kupon itu memang benar bentuk penipuan atau modus penipuan. Ini riskan karena baik cara maupun kemasan kupon hampir mendekati asli yang sangat berpotensi mampu menjaring banyak korban, khususnya di Barut yang belakangan modus penipuan semacam itu cukup marak terjadi.
*** Keterangan atau konfirmasi bisa dikirmkan ke email kami : suarapublic@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar