web |
”Itu pesawat dari Singapura, ada beberapa bagiannya yang jatuh di sekitar Batam. Pesawat holding di Singapura,” kata Dirjen Hubungan Udara Dephub Herry Bakti, dikutif dari wawasandigital.com, kemaren.
Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Pol Budi Winarso mengatakan, pesawat yang berasap dan sebagian tubuhnya jatuh di Batam adalah milik maskapai penerbangan Australia, Qantas. Pesawat rute Singapura-Australia itu kini telah kembali ke Singapura (return to base/RBT). ”Pesawat Qantas terbang dari Singapura menuju ke Australia,” ujarnya.
Kepala Keselamatan Penerbangan Bandara Hang Nadim Batam, Elfi, membenarkan adanya pesawat yang mengalami gangguan di dekat Bandara Hang Nadim Batam. ”Kita sudah mendapatkan informasi dari Bandara Changi Singapura bahwa ada pesawat Australia Qantas sedang mengalami gangguan dan sedang berputar-putar di Selat Malaka untuk menghabiskan fuel,” ujar Elfi.
Menurutnya, ada warga di sekitar Batam Center telah menemukan serpihan pesawat dan mendengar suara menggelegar di udara. Laporan dari warga, mereka telah menemukan serpihan dan pecahan sayap yang diperkirakan berasal dari sebuah pesawat terbang.
Serpihan yang diduga berasal dari sebuah pesawat berceceran di sekitar Simpang Kara, Legenda Malaka, Kecamatan Batam Kota. Di Legenda Malaka, serpihan pesawat menimpa seorang warga hingga megalami luka-luka serius.
Sementara itu seperti dimuat situs Sydney Morning Herald, Kamis (4/11) pesawat Qantas tersebut bernomor QF32 rute Singapura-Sydney, membawa 500 penumpang terpaksa kembali ke Bandara Changi, Singapura karena adanya insiden ledakan.
Pihak Qantas menyampaikan, pesawat mengalami masalah di bagian mesin nomor dua. Pilot terpaksa mematikan mesin nomor dua, namun juru bicara Qantas mengaku tak tahu mengapa mesin pesawat harus dimatikan.
Sementara, seperti dimuat situs News.com.au, dilaporkan pesawat tersebut telah mendarat dengan selamat di Bandara Changi, setelah sempat berputar-putar di udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar