google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , , » Aktivitas Tambang Susutkan Lahan Pertanian

Aktivitas Tambang Susutkan Lahan Pertanian

| Diposting : Rabu, 15 Desember 2010 | Pukul : 12.27.00 |

SUARAPUBLIC.COM - Silih berganti aktivitas tambang di Kutai Kartanegara (Kukar) menuai protes. Kemarin, warga Satuan Pemukiman (SP) 2 Kecamatan Kota Bangun mengadukan PT Gemarah Rahmi Persada (Gemida) ke Komisi I DPRD Kukar.

Warga menyebutkan, sawah mereka tercemar limbah perusahaan tambang dan jumlahnya terus menyusut, dari 185 hektare lahan pertanian, kini hanya tersisa 15 hektare. Tak hanya itu, suara blasting (ledakan) juga membuat rumah mereka retak-retak. Gemida dituding bekerja tanpa memperhatikan Amdal (Analisis Dampak Lingkungan).

“Ada enam kelompok tani di tempat kami. Lima tahun terakhir kami panen gagal karena sawah tercemar. Kami meminta perusahaan membayar kerugian akibat itu,” sebut Katimes, ketua Kelompok Tani Kendang Jadi.

Suraji, warga setempat, menambahkan, suara blasting sangat menggangu mereka pada Kamis (9/12) kemarin. Dinding rumahnya sampai bergetar keras. Keluhan ini sudah berulang-ulang disuarakan ke perusahaan. Terakhir kali di tahun 2008, Gemida mau memberikan ganti rugi kepada mereka. Belakangan warga menilai ganti rugi tidak sesuai dengan total kerugian mereka. “Perusahaan sudah mengundang kami pada 16 Desember untuk menyelesaikan ini. Kami berharap DPRD mau mendampingi kami,” ujarnya.

Ketua Komisi I Guntur bersama wakilnya Sabir Nawir mengatakan akan mendesak instansi terkait untuk menindak tegas perusahaan yang tidak bekerja dengan Amdal. “Kasus seperti ini terus-menerus terjadi. Kami mendesak BLHD (Badan Lingkungan Hidup Daerah) dan instansi terkait lebih ketat melakukan pengawasan,” katanya.(*)


Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger