SUARAPUBLIC.COM – Darimana asal mula cincin Saturnus merupakan salah satu misteri tata surya yang paling menggugah rasa ingin tahu mahkluk bumi.
Berdasarkan hasil penelitian terbaru, cincin Saturnus kemungkinan berasal dari pembunuhan kosmik. Korbannya adalah sebuah bulan yang ada di Saturnus yang hilang sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Tersangka pembunuhnya adalah kumpulan gas hidrogen yang pernah mengelilingi Saturnus ketika puluhan bulan itu terbentuk. Namun kini, gas hidrogen itu tidak ada lagi di seputar Saturnus.
Penyebab kematian bulan itu, kemungkinan dia dipaksa terjun ke dalam Saturnus. Dan kini cincin spektakuler yang berwarna-warni menjadi bukti kematian bulan tersebut.
“Sebagai bulan yang dikutuk dan lalu timbul spiral kematiannya. Spiral itu terjadi karena lapisan luar es Saturnus dirampok yang kemudian membentuk cincin,” demikian teori baru yang diterbitkan di jurnal Nature, Senin (13/12/2010).
"Saturnus memiliki kaki tangan yang menghasilkan cincin," ungkap Robin Canup, astronom dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.
Astronom Cornell Joe Burns mengatakan, misteri cincin Saturnus telah membingungkan orang selama berabad-abad. Meski tidak terlibat dalam studi ini, namun dia mengakui teori baru Canup cukup masuk akal.
Teori terkemuka lainnya yakni beberapa bulan Saturnus menabrak satu sama lain atau bulan menubruk asteroid sehingga meninggalkan puing-puing yang membentuk cincin.
Masalahnya adalah bulan-bulan di Saturnus terdiri dari setengah batu dan setengah es. "Sementara Saturnus sekarang 95 persennya terdiri dari es dan mungkin bisa menjadi es semua," papar Canup.
Jika cincin terbentuk oleh tubrukan antar bulan atau asteroid dengan-bulan, akan ada lebih banyak batu di dalam cincinnya.(*)
Berdasarkan hasil penelitian terbaru, cincin Saturnus kemungkinan berasal dari pembunuhan kosmik. Korbannya adalah sebuah bulan yang ada di Saturnus yang hilang sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Tersangka pembunuhnya adalah kumpulan gas hidrogen yang pernah mengelilingi Saturnus ketika puluhan bulan itu terbentuk. Namun kini, gas hidrogen itu tidak ada lagi di seputar Saturnus.
Penyebab kematian bulan itu, kemungkinan dia dipaksa terjun ke dalam Saturnus. Dan kini cincin spektakuler yang berwarna-warni menjadi bukti kematian bulan tersebut.
“Sebagai bulan yang dikutuk dan lalu timbul spiral kematiannya. Spiral itu terjadi karena lapisan luar es Saturnus dirampok yang kemudian membentuk cincin,” demikian teori baru yang diterbitkan di jurnal Nature, Senin (13/12/2010).
"Saturnus memiliki kaki tangan yang menghasilkan cincin," ungkap Robin Canup, astronom dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.
Astronom Cornell Joe Burns mengatakan, misteri cincin Saturnus telah membingungkan orang selama berabad-abad. Meski tidak terlibat dalam studi ini, namun dia mengakui teori baru Canup cukup masuk akal.
Teori terkemuka lainnya yakni beberapa bulan Saturnus menabrak satu sama lain atau bulan menubruk asteroid sehingga meninggalkan puing-puing yang membentuk cincin.
Masalahnya adalah bulan-bulan di Saturnus terdiri dari setengah batu dan setengah es. "Sementara Saturnus sekarang 95 persennya terdiri dari es dan mungkin bisa menjadi es semua," papar Canup.
Jika cincin terbentuk oleh tubrukan antar bulan atau asteroid dengan-bulan, akan ada lebih banyak batu di dalam cincinnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar