SUARAPUBLIC.COM - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat menyatakan masih melakukan penyelidikan terhadap proyek Gowa Discovery Park (GDP) yang dibangun di sekitar Benteng Somba Opu (BSO).
Penyelidikan tersebut menindaklanjuti laporan Forum Somba Opu, koalisi yang terbentuk untuk menyelamatkan benteng peninggalan abad ke-15 dari kerusakan.
Kapolda Sulselbar, Irjen Polisi Johny Wainal Usman mengaku belum mendapatkan laporan dari tim yang diturunkan melakukan penyelidikan di Benteng Somba Opu. “Masih terlalu dini. Kepolisian baru bekerja dua hari,” ujar Inspektur Jenderal Polisi Johny Wainal Usman usai apel di Markas Polair Polda Sulselbar, Selasa, (21/12/2010).
Namun dipastikan, ia telah memerintahkan penyidik untuk segera merampungkan dan melakukan penelitian serta cek langsung ke lokasi proyek. Penelitian itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada perusakan serta status lokasi itu seperti apa.
“Kami lihat dulu hasilnya, apa kerugian, berapa kerugian baru kemudian kami dalami. Apa itu melanggar atau tidak termasuk dalam Undang-undang yang mengatur tentang situs purbakala,” ucap Jenderal bintang dua yang menganggap kasus ini hanya kasus biasa saja.
Mengenai rencana akan melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Kapolda Johny Wainal Usman menjawab dengan diplomatis. “Janganlah karena ia seorang pejabat sehingga harus dijadikan bola. Pokoknya kita tunggu hasil penelitian. Kalau dikatakan merusak situs, situs mana yang dirusak,” tandas mantan Komandan Satuan Brimob ini.(*)
Penyelidikan tersebut menindaklanjuti laporan Forum Somba Opu, koalisi yang terbentuk untuk menyelamatkan benteng peninggalan abad ke-15 dari kerusakan.
Kapolda Sulselbar, Irjen Polisi Johny Wainal Usman mengaku belum mendapatkan laporan dari tim yang diturunkan melakukan penyelidikan di Benteng Somba Opu. “Masih terlalu dini. Kepolisian baru bekerja dua hari,” ujar Inspektur Jenderal Polisi Johny Wainal Usman usai apel di Markas Polair Polda Sulselbar, Selasa, (21/12/2010).
Namun dipastikan, ia telah memerintahkan penyidik untuk segera merampungkan dan melakukan penelitian serta cek langsung ke lokasi proyek. Penelitian itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada perusakan serta status lokasi itu seperti apa.
“Kami lihat dulu hasilnya, apa kerugian, berapa kerugian baru kemudian kami dalami. Apa itu melanggar atau tidak termasuk dalam Undang-undang yang mengatur tentang situs purbakala,” ucap Jenderal bintang dua yang menganggap kasus ini hanya kasus biasa saja.
Mengenai rencana akan melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Kapolda Johny Wainal Usman menjawab dengan diplomatis. “Janganlah karena ia seorang pejabat sehingga harus dijadikan bola. Pokoknya kita tunggu hasil penelitian. Kalau dikatakan merusak situs, situs mana yang dirusak,” tandas mantan Komandan Satuan Brimob ini.(*)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar