SUARAPUBLIC.COM - Kekalahan menyakitkan Tim Indonesia di leg pertama final Piala AFF 2010 karena buruknya pertahanan tim. Kesalahan individu salah satu pemain menjadi malapetaka. Demikian ditegaskan pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, usai pertandingan di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12).
Riedl juga menegaskan kemenangan Malaysia atas Indonesia bukan karena gangguan laser. "Ini bukan soal laser, tetapi kesalahan individual dari satu pemain. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan pemain setelah gol pertama, tetapi itu titik baliknya. Saya akan mendiskusikan itu dengan pemain besok," tambahnya.
Memang ada kelakuan kurang sportif dari segelintir suporter Malaysia yang menyorotkan sinar laser ke arah pemain Indonesia. Pertandingan bahkan sempat dihentikan menyusul protes Markus Haris Maulana yang terganggu sinar laser. "Setelah permainan dihentikan dan dimulai lagi, kami juga bermain bagus. Namun, setelah gol pertama, keadaan berbalik melawan kami. Malaysia semakin percaya diri dan pertahanan kami kacau," ujarnya.
Terkait peluang di leg 2, Riedl sadar sangatlah berat. Namun bukan berarti tak ada. "Tentu saja sangat sulit untuk menang 4-0, tapi saya pikir untuk menang 3-0 di babak normal masih mungkin," ujar pelatih asal Austria ini.
"Tentu saja kami akan berusaha untuk tampil lebih agresif dan lebih berani mengambil resiko di babak kedua. Peluang saya pikir antara 5-10 persen," lanjut Riedl.
Riedl kemudian menegaskan label favorit sudah lepas dari Indonesia. "Kami awalnya difavoritkan sebagai juara, namun setelah kekalahan 0-3 ini kami sekarang menjadi orang luar," kilah Riedl. SUMBER:tvone.co.id
Riedl juga menegaskan kemenangan Malaysia atas Indonesia bukan karena gangguan laser. "Ini bukan soal laser, tetapi kesalahan individual dari satu pemain. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan pemain setelah gol pertama, tetapi itu titik baliknya. Saya akan mendiskusikan itu dengan pemain besok," tambahnya.
Memang ada kelakuan kurang sportif dari segelintir suporter Malaysia yang menyorotkan sinar laser ke arah pemain Indonesia. Pertandingan bahkan sempat dihentikan menyusul protes Markus Haris Maulana yang terganggu sinar laser. "Setelah permainan dihentikan dan dimulai lagi, kami juga bermain bagus. Namun, setelah gol pertama, keadaan berbalik melawan kami. Malaysia semakin percaya diri dan pertahanan kami kacau," ujarnya.
Terkait peluang di leg 2, Riedl sadar sangatlah berat. Namun bukan berarti tak ada. "Tentu saja sangat sulit untuk menang 4-0, tapi saya pikir untuk menang 3-0 di babak normal masih mungkin," ujar pelatih asal Austria ini.
"Tentu saja kami akan berusaha untuk tampil lebih agresif dan lebih berani mengambil resiko di babak kedua. Peluang saya pikir antara 5-10 persen," lanjut Riedl.
Riedl kemudian menegaskan label favorit sudah lepas dari Indonesia. "Kami awalnya difavoritkan sebagai juara, namun setelah kekalahan 0-3 ini kami sekarang menjadi orang luar," kilah Riedl. SUMBER:tvone.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar