SUARAPUBLIC.COM - PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) semakin yakin untuk masuk ke sektor tambang batubara Kalimantan Timur (Kaltim). Buktinya perusahaan ini akan segera melakukan finalisasi pengambil alihan 50,6% porsi kepemilikan saham di Raja Kutai Baru Makmur (RKBM), sebuah perusahaan tambang yang berada diwilayah Kaltim.
"Finalisasinya akan selesai di kuartal kedua tahun depan," jabar Presiden Direktur OKAS Dharma Djojonegoro di Jakarta, Senin (13/12). OKAS rencananya akan mengambil porsi kepemilikan Ancora Energy yang merupakan sister company dari OKAS. Saat ini Ancora Energy memiliki 58% saham di RKBM.
Dharma menambahkan, pembelian saham tersebut dihargai $ 0,6/ton JORC proven reserves. Jika dihitung, ini setara dengan minimum pembayaran sebesar US$ 10,5 juta dan maksimum sebesar US$ 24 juta. Untuk pembayaran ini, OKAS lebih memprioritaskan menggunakan kas internal perusahaan. "Antara 70%-80% akan dibiayai dari ekuitas," lanjutnya.
RKBM memiliki IUP dengan total luas lahan sebesar 8.500 hektar. Namun total area yang sudah di explorasi baru sebesar 550 hektare. Hasil batubara yang dimiliki tambang ini memiliki kalori 5.000-5.500 Kcal/Kg atau termasuk kategori low range coal.
Penjualan batubara RKBM sekitar 30-50 ribu ton per bulan di harga kisaran US$ 31-US$ 36/ ton FOB Barge. Pembeli terbesar batubara RKBM adalah perusahaan India yang memiliki banyak pembangkit tenaga listrik di negara tersebut.(*)
"Finalisasinya akan selesai di kuartal kedua tahun depan," jabar Presiden Direktur OKAS Dharma Djojonegoro di Jakarta, Senin (13/12). OKAS rencananya akan mengambil porsi kepemilikan Ancora Energy yang merupakan sister company dari OKAS. Saat ini Ancora Energy memiliki 58% saham di RKBM.
Dharma menambahkan, pembelian saham tersebut dihargai $ 0,6/ton JORC proven reserves. Jika dihitung, ini setara dengan minimum pembayaran sebesar US$ 10,5 juta dan maksimum sebesar US$ 24 juta. Untuk pembayaran ini, OKAS lebih memprioritaskan menggunakan kas internal perusahaan. "Antara 70%-80% akan dibiayai dari ekuitas," lanjutnya.
RKBM memiliki IUP dengan total luas lahan sebesar 8.500 hektar. Namun total area yang sudah di explorasi baru sebesar 550 hektare. Hasil batubara yang dimiliki tambang ini memiliki kalori 5.000-5.500 Kcal/Kg atau termasuk kategori low range coal.
Penjualan batubara RKBM sekitar 30-50 ribu ton per bulan di harga kisaran US$ 31-US$ 36/ ton FOB Barge. Pembeli terbesar batubara RKBM adalah perusahaan India yang memiliki banyak pembangkit tenaga listrik di negara tersebut.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar