SUARAPUBLIC.COM - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) harus segera menegaskan, kepastian jadi atau tidaknya rencana merger TelkomFlexi dengan Esia.
Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi menilai, ketidakpastian rencana konsolidasi tersebut telah memicu munculnya berbagai spekulasi yang meresahkan internal perusahaan Telkom. Hal itu terlihat dari ancaman mogok kerja serikat karyawan (sekar) perusahaan pelat merah tersebut jika konsolidasi tetap dilakukan.
Heru berpendapat, kegelisahan yang dialami internal Telkom wajar. Pasalnya, rencana konsolidasi antara kedua operator itu akan berdampak pada kelangsungan pekerjaan mereka di kemudian hari. Terlebih, hingga saat ini mereka tidak memeroleh kejelasan bagaimana pola konsolidasi akan dilakukan jika rencana itu diwujudkan.
"Ketidaktenangan dalam Telkom pasti ada. Terlebih buat orang-orang yang merasa sudah membangun dan membesarkan Flexi selama ini. Mereka terancam posisinya. Karena rencana yang tidak jelas, juga polanya tidak diketahui, mereka tidak tenang menerka-nerka apakah nanti akan bekerja di Esia atau kehilangan pekerjaannya," pungkasnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar