google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , , , , , » Kasus Pemenggalan Kepala Dikaitkan Isu Ngayau

Kasus Pemenggalan Kepala Dikaitkan Isu Ngayau

| Diposting : Jumat, 07 Januari 2011 | Pukul : 05.45.00 |

Ilustrasi
KUALAKAPUAS - Kasus pembunuhan sadis dengan cara kepala korban dipenggal praktis menyita perhatian aparat setempat. Tak kurang-kurang, tim dari Polda Kalteng diikut sertakan untuk membackup penanganan kasus itu oleh aparat Polsek Kapuas Tengah dan Polres Kapuas.

Sejauh ini masih belum diketahui motif pelaku yang tega menghabisi nyawa korban dengan cara kepala dipenggal. Penyidik yang menangani kasus itupun tampak ekstra keras mejalankan tugasnya, agar kasusnya bisa secepatnya terungkap.

Seperti diketahui, korban pembunuhan itu bernama Neneng (45). Warga Dusun Kahasau, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Kapuas Tengah itu ditemukan tewas oleh keluarganya, sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (3/1) lalu. Jasadnya ditemukan di sebuah ladang yang lokasi cukup jauh dari rumah korban.

Si penemu korban kian tak karuan karena melihat jasad korban yang sudah tak bernuyawa itu justru tanpa kepala. Kabar peristiwa baru pernah terjadi didaerah itupun seketika merebak di kalangan masyarakat.

Cukup mengawatirkan dari peristiwa itu, belakangan muncul isu kurang nyaman dimana kematian korban dikaitkan dengan isu Ngayau (pemenggalan kepala untuk syarat sebuah acara ritual sesat).

Praktis Warga jadi khawatir. Warga Desa Tumbang Tukun yang percaya dengan isu itupun membentengi diri dengan berjaga-jaga yang dilengkapi sejata tajam. Mereka siaga untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang. Desa Tumabang Tukan sendiri, cukup dekat jaraknya dengan Dusun Kahasau, tempat Neneng dibunuh secara tragis.

Hingga Jumat (7/1/2011) pagi, jasad Neneng belum dikebumikan pihak keluarganya. Karena aparat dibantu tim medis harus melakukan visum jasad korban. Sementara ini, hasil penyidikan menunjukan bila korban dibunuh dengan menggunakan senjata tajam.

Dibagian pinggang korban, juga ditemukan luka cukup serius seperti bekas bacok. Penyidik mengindikasikan, tidak ada tindak kekerasa pada tubuh korban, selain terdapat berapa luka bacokan.

Mirisnya, hingga kini, kepala korban masih belum ditemukan. Hal itu yang menguatkan asumsi warga, bila korban dibunuh oleh Ngayau yang memang diberi imbalan untuk mendapatkan kepala manusia.

"Melihat kondisi tubuh korban, kuat dugaan kejadian murni tindak kriminal. Sampai saat ini tim terus bekerja di lapangan, termasuk olah TKP dan memintai keterangan orang terdekat korban yang sempat berkomunikasi sebelum korban ditemukan tewas," kata Kapolres Kapuas AKBP Wisnu Putra, kepada wartawan, Rabu (5/1/2010).

Kapolres Kapuas memastikan, kejadian itu tak ada kaitannya dengan isu yang belakangan merebak ditegnah masyarakat setempat. "Penyidikan fokus pada motif dan pelaku," timpal Kapolres Kapuas.

Kahasau sejauh ini msih berstatus dusun, atau masuk wilayah Desa Sungairingin. Jarak tempuh ke dusun itu cukup jauh. Dari ibukota Kecamatan Kapuas Tengah, diperlukan perjalanan kurang lebih 2,5 jam menggunakan perahu cepat, untuk mencapai dusun itu.

Meski isu Ngayu terus merebak pasca kejadian, namun Camat Kapuas Tengah Jaya berani memastikan bila kondisi masyarakat sekitar Dusun Kahasau dan Tumbangtukun masih relatif stabil. "Sebelum-sebelumnya memang sempat tegang," ucapnya.

Terganggunya fisikologi masyarakat cepat kembali normal, setelah sejumlah aparat kepolisian dikerahkan ke tempat kejadian itu untuk tugas penyelidikan.
Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger