google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , , , » Pasar Modern menjanjikan buat Investasi

Pasar Modern menjanjikan buat Investasi

| Diposting : Kamis, 06 Januari 2011 | Pukul : 03.13.00 |

KEHADIRAN pasar modern yang belakangan ini bermunculan bisa menjadi investasi jangka panjang bagi calon pedagang. Dengan berjualan di dalam pasar modern, selain kenyamanan, omzet mereka bakal meningkat karena konsumen lebih memilih belanja dengan harga yang terjangkau serta tempat yang bersih.

Penilaian tersebut disampaikan pengamat ekonomi, Sugiyanto di Jatinangor, belum lama ini. Seperti dilaporkan Galamedia, menurut Sugiyanto, gaya hidup masyarakat modern cenderung ingin belanja lebih tenang dan nyaman tanpa harus melintasi area becek seperti halnya di pasar tradisional.

"Pasar modern selalu menghadirkan kondisi yang nyaman bagi pembeli sekaligus suasana transaksi secara tradisional. Blok sayur, buah, daging, dan ikan dibedakan serta diberikan petunjuk arah agar pembeli mudah menuju ke lokasi yang dituju. Itu 'kan memberi kemudahan bagi pembeli," ulasnya.

Pernyataan Sugiyanto diamini oleh sejumlah mantan pedagang Pasar Dangduer yang kini siap-siap pindah ke Rancaekek Trade Center (RTC). Mereka beranggapan, dengan menempati lapak dan kios di RTC akan lebih tenang dan diharapkan dapat mendatangkan jumlah pembeli yang berlimpah.

"Waktu kami jualan di Pasar Dangdeur banyak permasalahan. Selain panas, kehujanan juga sering terkena banjir hingga sempat beberapa hari tidak jualan. Begitu pula waktu kami direlokasi ke Pasar Griya, di sana air sampai selutut hingga konsumen pun malas datang," ungkap Cece Hapudin (47), pedagang sayur diloksi pasar setempat.

Menurutnya, selama belum dipindah ke RTC, dia hanya mampu menjual 30 ayam per hari. "Bila sudah pindah ini saya optimistis jumlah pembeli akan meningkat karena pasar menjadi nyaman. Pembeli tidak hanya datang dari kalangan ekonomi bawah, tetapi juga dari masyarakat menengah," sebutnya.

Apa tanggapan pembeli kios selain pedagang pasar tradisional di RTC? Dadan, salah satu calon pedagang emas mengungkapkan, dirinya tidak segan menggelontorkan dana Rp 500 juta untuk membeli dua kios di lantai 1 karena yakin tempat usaha itu akan mendatang banyak pembeli.

Alasan lain lantaran Rancaekek sangat strategis untuk perkembangan masa depan sebagai kawasan industri baru. "Lokasi RTC cukup startegis karena tidak jauh dari pintu pintu tol sehingga berpotensi untuk menarik pasar yang lebih luas dari luar Rarancaekek seperti Garut dan Tasikmalaya," terangnya.

Sementara menurut salah seorang warga Rancaekek, Reni (31), keberadaan RTC akan sangat membantu dirinya berbelanja keperluan rumah tangga termasuk lauk dan bumbu dapur, tanpa terganggu hujan maupun kesemrawutan lalu lintas.

"Jika dulu, saya belanja di Pasar Dangdeur tidak nyaman. Disamping becek juga terkena polusi udara lalu lintas. Kalaupun cuaca terik, panasnya minta ampun. Nah, nanti mah pasti tidak akan terjadi. Selain mendapatkan barang segar setiap hari, saya juga menyukai hubungan yang akrab dengan para pedagang," jelas ibu seorang anak, seperti dilaporkan Galamedia.

RTC merupakan pasar pusat grosir dan perbelanjaan modern pertama di Rancaekek dengan luas lahan 7288 m2. RTC mengusung konsep perpaduan antara pasar tradisional dan modern. Di lantai dasar tersedia lapak pedagang dan kios-kios untuk pedagang tradisional.

Di lantai satu disediakan kios-kios untuk ruang usaha pertokoan emas, fashion grosiran dan eceran, kosmetik, sepatu sandal, dan sebagainya. Di lantai dua disediakan kios-kios untuk elektronik, restoran, game station, dan aneka produk foodcourt area.

Sebanyak 663 kios dan 395 lapak untuk pedagang telah disiapkan. Untuk harga kios, pihak RTC menawarkan Rp 50 juta sampai Rp 250 juta, dan tarif sewa kios Rp 50.000 sampai Rp 80.000 per hari.

Sedangkan 395 lapak terdiri atas 190 lapak basah dan 205 lapak kering dengan sewa harian Rp 12.000 untuk lapak kering, dan Rp 15.000 untuk lapak basah.

Semua lapak sudah penuh diisi pedagang, sementara kios sudah terjual mencapai 50%. Padahal, operasi pasar masih belum resmi dibuka. Kondisi itu menunjukkan minat masyarakat untuk investasi di RTC cukup tinggi.

"Kami bersyukur mendapatkan respon sangat luar biasa tingginya dari para pedagang," kata Direktur Operasional PT Rancaekek Sukses, Victor Pamungkas di Kantor Pemasaran RTC, Jln. Dangdeur Rancaekek, Kab. Bandung.
Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger