google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , , , » Kekurangan bibit, Petambak Ikan Desa Benao Terpaksa Hentikan Usaha

Kekurangan bibit, Petambak Ikan Desa Benao Terpaksa Hentikan Usaha

| Diposting : Rabu, 27 Oktober 2010 | Pukul : 23.58.00 |

Kunjungan kerja pejabat Barut ke tambak ikan terbesar 
milik pengusaha batu bara diderah setempat beberapa bulan lalu.
kontras dengan nasib tambak ikan Desa Benao . (Poto : dok)
MUARATEWEH – Usaha bidang perikanan seperti menambak ikan sempat jadi primadona masyarakat Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah. Bahkan Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Barut di era’90 hingga 2006, rutin dikungjungi peneliti pusat dan para mahasiswa praktek kerja lapangan karena dianggap berhasil membina para petani setempat.

Namun itu tinggal kenangan. Pasalnya sekarang petani tambak ikan di Barut banyak yang terpaksa menghentikan kegiatan usahannya lantaran kekurangan bibit. Terbatu kabar tak sedap itu datang dari petambak ikan di Desa Benao, Kecamatan Lahei, Barut. Sudah berbulan-bulan mereka menghentikan kegiatan karena sulit mendapatkan bibit (benih ikan).

Biasanya bibit mereka dapatkan dari BBI Dinas Perikanan (sekarang Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan) Barut. Ada yang dibantu dinas teknis melalui program pembinaan petani tambak ada juga mereka beli dari hasil produksi BBI itu, namun dengan harga ‘miring’ (murah).

“Bibit ikan yang beredar di daerah ini kebanyakan dari Kalimantan Selatan. Kita jelas tak mampu memperolehnya karena dipatok harga tinggi. Sebelum menutup usaha kita sempat menunggu bantuan dinas teknis, tapi sampai sekarang nihil,” ungkap Midan, salah satu petambak ikan di Desa Benao.
Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger