MEDAN – Penetapan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Syamsul Arifin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi APBD Kabupaten Langkat tahun 2000-2007, mengundang keprihatinan berbagai kalangan masyarakat setempat. Pasalnya Syamsul dinilai sebagai tokoh masyarakat yang bisa merekatkan semua elemen dan berdiri di atas semua golongan.
Hal itu dikatakan Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Sumut, Zulkarnain kepada wartawan, kemaren. "Hal tersebut dapat dibuktikan ketika Syamsul menjabat Bupati Langkat. Ia membangun rumah semua etnis yang ada di Indonesia. Sehingga dengan ditahannya Syamsul oleh KPK, masyarakat Sumut merasa kehilangan," ungkapnya.
Pasca penahanan Syamsul diharapkan kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk senantiasa menjaga suasana kondusif dan mendoakan supaya Syamsul tetap tegar dalam menghadapi segala cobaan.
Ditambahkan, kalaupun ada segelintir orang syukuran atau perayaaan atas masalah yang menimpa Gubsu, itu bukan keinginan masyarakat Sumut secara umum tapi ulah segelintir orang yang keinginannya tidak bisa dipenuhi oleh Gubsu.
Ansor yakin dan percaya bahwa KPK akan bekerja sesuai prosedur hukum yang ada. Namun demikian diharapkan agar asas praduga tak bersalah tetap dikedepankan, karena kasus yang dituduhkan terhadap Syamsul belum berkekuatan hukum tetap.
"Karena yang ada hari ini baru sebatas sangkaan dan harus dibuktikan melalui pengadilan. Kita menghargai upaya KPK dalam memberantas korupsi tapi jangan sampai tebang pilih. Karena ada dugaan KPK bekerja sebagai alat," jelasnya.
Menurutnya, hal itu dapat dibuktikan di beberapa daerah, banyak yang disangkakan tapi tidak satu pun merasakan apa yang dialami oleh Syamsul. Sehingga kuat dugaan penahanan Syamsul adalah untuk kepentingan elit politik.
Ansor yakin masyarakat Sumut sangat mencintai Syamsul karena selama berkiprah di Sumut Syamsul terus berbakti dan berbuat untuk masyarakat. Ansor berpesan, sesuai keinginan Gubsu, masyarakat yang mencintai Syamsul jangan membuat tindakan yang bisa merugikan Syamsul.
"Rapatkan barisan, jaga persatuan dan kesatuan sehingga kekondusifan Sumut tetap terjaga. Persoalan politik biarkanlah diselesaikan elit politik karena itu kepentingan elit," katanya.
Masyarakat setempat menurutnya jelas tidak mau bila Syamsul dijadikan alat tawar untuk kepentingan politik. "Jangan karena ingin menyelematkan diri, Syamsul dikorbankan. Kasus Century dan Syamsul tidak ada kaitannya, sebab Century merupakan mainan elit, sementara Syamsul adalah pemimpin rakyat," timpalnya.
“Kepada elit berpikirlah jernih. Janganlah selalu mengorbankan pemimpin yang dicintai rakyat demi kepentingan elit politik. Ansor Sumut siap berdiri di barisan terdepan membela Syamsul karena Syamsul adalah Ketua Dewan Penasehat PW GP Ansor Sumut,” tutup Zulkarnain. sumber : waspada online
Hal itu dikatakan Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Sumut, Zulkarnain kepada wartawan, kemaren. "Hal tersebut dapat dibuktikan ketika Syamsul menjabat Bupati Langkat. Ia membangun rumah semua etnis yang ada di Indonesia. Sehingga dengan ditahannya Syamsul oleh KPK, masyarakat Sumut merasa kehilangan," ungkapnya.
Pasca penahanan Syamsul diharapkan kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk senantiasa menjaga suasana kondusif dan mendoakan supaya Syamsul tetap tegar dalam menghadapi segala cobaan.
Ditambahkan, kalaupun ada segelintir orang syukuran atau perayaaan atas masalah yang menimpa Gubsu, itu bukan keinginan masyarakat Sumut secara umum tapi ulah segelintir orang yang keinginannya tidak bisa dipenuhi oleh Gubsu.
Ansor yakin dan percaya bahwa KPK akan bekerja sesuai prosedur hukum yang ada. Namun demikian diharapkan agar asas praduga tak bersalah tetap dikedepankan, karena kasus yang dituduhkan terhadap Syamsul belum berkekuatan hukum tetap.
"Karena yang ada hari ini baru sebatas sangkaan dan harus dibuktikan melalui pengadilan. Kita menghargai upaya KPK dalam memberantas korupsi tapi jangan sampai tebang pilih. Karena ada dugaan KPK bekerja sebagai alat," jelasnya.
Menurutnya, hal itu dapat dibuktikan di beberapa daerah, banyak yang disangkakan tapi tidak satu pun merasakan apa yang dialami oleh Syamsul. Sehingga kuat dugaan penahanan Syamsul adalah untuk kepentingan elit politik.
Ansor yakin masyarakat Sumut sangat mencintai Syamsul karena selama berkiprah di Sumut Syamsul terus berbakti dan berbuat untuk masyarakat. Ansor berpesan, sesuai keinginan Gubsu, masyarakat yang mencintai Syamsul jangan membuat tindakan yang bisa merugikan Syamsul.
"Rapatkan barisan, jaga persatuan dan kesatuan sehingga kekondusifan Sumut tetap terjaga. Persoalan politik biarkanlah diselesaikan elit politik karena itu kepentingan elit," katanya.
Masyarakat setempat menurutnya jelas tidak mau bila Syamsul dijadikan alat tawar untuk kepentingan politik. "Jangan karena ingin menyelematkan diri, Syamsul dikorbankan. Kasus Century dan Syamsul tidak ada kaitannya, sebab Century merupakan mainan elit, sementara Syamsul adalah pemimpin rakyat," timpalnya.
“Kepada elit berpikirlah jernih. Janganlah selalu mengorbankan pemimpin yang dicintai rakyat demi kepentingan elit politik. Ansor Sumut siap berdiri di barisan terdepan membela Syamsul karena Syamsul adalah Ketua Dewan Penasehat PW GP Ansor Sumut,” tutup Zulkarnain. sumber : waspada online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar