Gubernur Kaltim, Awang Farouk Ishak |
"Betul, Pak Gubernur di Cina," kata Karo Humas Pemprov Kaltim, Zailani, ketika dimintakan konfirmasinya mengenai kabar bahwa Awang Farouk sedang berada di China, Minggu (3/10).
Menurutnya keberangkatan Gubernur Kaltim ke Cina terkait tindaklanjut kerjasama proyek infrastruktur dengan investor China. Hanya dia mengaku tidak tahu kapan tepatnya pimpinannya itu bertolak ke China. Termasuk sampai kapan lamanya berada disana. "Kalau itu Saya tidak tahu," tegas Zailani.
Sebagaimana diketahui, sejak dua bulan lalu Gubernur Kaltim Awang Farouk Ishak masuk dalam daftar cegah pihak Kejaksaan Agung. Hal itu terkait dugaan keterlibatannya dalam skandal divestasi saham PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Kejaksaan Agung pada 9 Juli 2010 lalu, menetapkan Awang Farouk Ishak sebagai tersangka kasus dugaan penyelewengan kas negara senilai Rp 576 Miliar terkait divestasi saham PT KPC antara 2002-2008.
Sejak 29 Juli 2010, dia dikenakan status cegah ke luar negeri yang ditetapkan melalui surat Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM nomor MI.5.GR.02.05-3.0521.
Lolosnya Awang bertolak ke Cina jadi pertanyaan sebab sebelumnya dia dikabarnya berencana ke Brazil. Sementara pada Kamis sore, Awang diketahui masih berada di Tarakan terkait proses rekonsiliasi pasca bentrokan antara komunitas Tidung dengan Bugis.
Pemerhati kebijakan publik Kaltim dari lembaga Tinta Merah, Herman Hasan, menyesalkan tindakan Awang Farouk yang ngotot berangkat ke China. "Itu menjadi contoh buruk penegakan hukum, khususnya di Kaltim," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar