SUARAPUBLIC.COM - Menteri Pertanian Suswono mengatakan, Aceh dipersiapkan sebagai salah satu daerah lumbung kedelai nasional guna mendukung capaian swasembada komoditas tersebut pada 2014.
"Untuk mencapai swasembada pada 2014 itu, maka Aceh akan kita jadikan sebagai salah satu daerah andalan penghasil kedelai terbesar nasional," ucapnya di Banda Aceh, Sabtu (11/12/2010).
Hal itu disampaikan Mentan Suswono usai berdialog dengan sejumlah pejabat dan PNS instansi terkait, seperti dinas pertanian dan peternakan provinsi dan kabupaten/kota se Aceh.
Kementerian Pertanian akan membantu pengadaan benih kedelai gratis kepada petani dan cocok dikembangkan di wilayah tertentu di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Suswono menambahkan, Aceh sejak dulu potensi pangannya cukup kuat, terutama komoditas kedelai, bahkan pernah menjadi andalan nasional.
"Memang saat ini, khususnya kedelai di Aceh agak terpuruk karenan beberapa faktor, yakni produktivitas agak rendah dan harganya kurang menarik bagi petani karena lebih rendah dari harga kedelai impor," imbuhnya.
Suswono menyebutkan, pemerintah akan mengupayakan peningkatan produktivitas untuk menutupi harga yang selama ini kurang menguntungkan petani yakni berkisar Rp7.000/kilogram.(*)
"Untuk mencapai swasembada pada 2014 itu, maka Aceh akan kita jadikan sebagai salah satu daerah andalan penghasil kedelai terbesar nasional," ucapnya di Banda Aceh, Sabtu (11/12/2010).
Hal itu disampaikan Mentan Suswono usai berdialog dengan sejumlah pejabat dan PNS instansi terkait, seperti dinas pertanian dan peternakan provinsi dan kabupaten/kota se Aceh.
Kementerian Pertanian akan membantu pengadaan benih kedelai gratis kepada petani dan cocok dikembangkan di wilayah tertentu di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Suswono menambahkan, Aceh sejak dulu potensi pangannya cukup kuat, terutama komoditas kedelai, bahkan pernah menjadi andalan nasional.
"Memang saat ini, khususnya kedelai di Aceh agak terpuruk karenan beberapa faktor, yakni produktivitas agak rendah dan harganya kurang menarik bagi petani karena lebih rendah dari harga kedelai impor," imbuhnya.
Suswono menyebutkan, pemerintah akan mengupayakan peningkatan produktivitas untuk menutupi harga yang selama ini kurang menguntungkan petani yakni berkisar Rp7.000/kilogram.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar