google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , , , , , , » Barut Survei Potensi Listrik Tenaga Air

Barut Survei Potensi Listrik Tenaga Air

| Diposting : Jumat, 24 Desember 2010 | Pukul : 03.08.00 |

Kadis Pertambangan Barut Ir Suriawan Prihandi
SUARAPUBLIC.COM - potensi pembangkit listrik tenaga mikro hidro sebagai energi alternatif terus dikaji Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalteng. Melalui APBD 2011 mendatang, kembali diprogramkan kegiatan survei untuk meneliti lebih jauh kondisi beberapa sungai tempat potensial rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro tersebut.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara (Barut), Suriawan Prihandi, kepada wartawan mengatakan, penelitian dilakukan di sejumlah kawasan yang airnya dapat dimanfaatkan untuk listrik. Pemanfaatan energi alternatif itu sepenuhnya diperuntukan bagi masyarakat di desa pedalaman yang hingga kini masih belum tersentuh aliran listri PLN setempat.

Diakui Suriawan, rencana survei itu sudah diprogramkan pada 2010, namun karena terkendala tenaga teknis kegiatan tersebut dilakukan tahun depan (2011). Diharapkan dalam pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2011, program tersebut dapat disetujui.

"Lokasi yang akan dilakukan survei PLTMH dengan memanfaatkan riam di pedalaman Sungai Lahei (anak Sungai Barito) di wilayah Desa Rahaden Kecamatan Lahei," kata kandidat kuar bursa calon Bupati Barito Selatan (Barsel) periode 2011-2015 yang rencanaya akan digelar April tahun depan.

Berdasarkan informasi awal berhasil dikumpulkan, Suriawan menyebutkan bila riam bebatuan di desa tersebut, arusnya sangat deras saat air sungai naik atau sedang sehingga dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik tenaga air berkapasitas sedang.

Menurutnya, fasilitas PLTMH yang merupakan energi listrik sederhana itu nanti akan menggunakan konstruksi terapung guna memudahkan transportasi sungai. Kapasita listrik nantinya diperkirakan mampu melayani 150 kepala keluarga penduduk Desa Rahaden yang merupakan salah satu dari 30 desa di Barut yang belum dialiri listrik PLN dan listrik desa.

Memang listrik desa sebagian ada, namun tidak maksimal karena besarnya biaya operasional maupun perawatan sarana mesin generator sehingga masyarakat kesulitan melakukan pemeliharaan.

Rencana pembangunan listrik menggunakan energi alternatif ini akan direalisasikan secara bertahap ke desa lainnya, selain Desa Rahaden, agar masyarakat dapat menikmati penerangan listrik. "Ini sudah komitmen bupati," timpal Suriawan.

Selain menggunakan tenaga mikro hidro, menurut Suriawan, pihaknya juga akan menjajaki pembangunan energi listrik dengan memanfaatkan fasilitas kincir air. Cara opsi kedua itu juga memanfaatkan arus air, namun lebih mudah karena cukup memanfaatkan derasnya Sungai Barito yang mengalir dari wilayah hulu atau utara ke hilir atau selatan.

Arus air sungai sepanjang 900 kilometer yang daerah hulunya masuk wilayah Kalteng, namun daerah hilirnya bermuara di laut Jawa diwilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) itu menyimpan potensi listrik yang bisa dimanfaatkan dengan menggerakan tenaga kincir air.

Program itu, menurut Suriwan, merupakan rencana jangka panjang untuk mengatasi ketersediaan energi alternatif bagi warga di pedesaan.

"Potensi energi listrik dari tenaga air di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini sangat besar. Sesuai survei PT PLN wilayah Kalteng dan Kalsel, cukup mampu untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) maupun PLTMH," jelasnya.

Dalam penelitian itu, diperoleh potensi energi dibeberapa daerah di Barut dari memanfaatkan tenaga arus air beberapa sungai setempat. Untuk PLTA Muara Teweh diperkirakan akan mampu menggerakan energi dengan kapasitas 34 mega watt (MW), PLTA Muara Lahei 32,2 MW.

PLTMH Gunung Purei juga sudah diteliti. Rencananya memanfaatkan arus Sungai Teweh (anak Sungai DAS Barito wilayah Barut) dengan energi tersimpan mencapai 0,6 MW atau 600 kilo watt.

"Tapi sekali lagi, itu program jangka panjang PLN, sedangkan jangka pendeknya energi alternatif bisa kita peroleh dari tenaga mikro hidro atau memanfaatkan fasilitas kincir air," pungkas Suriawan.
Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger