SUARAPUBLIC.COM - Mengatasi lonjakan harga sembako dan beras yang sejak dua pekan terakhir menyentuh angka cukup tinggi, kepala daerah se Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di intruksikan menggelar Operasi Pasar. Terutama pada derah yang lonjakan harga diatas tolerir.
Pemberi perintah terhadap operasi pasar itu adalah Gubenur Kalteng Teras Narang. Surat intruksi sendiri sebenarnya sudah terbit dan dikirimkan kepada semua kepala daerah se Kalteng tertanggal 18 Desember 2010 lalu. Melalui surat itu, Teras meminta dilaksanakannya operasi pasar, khusus bahan pokok beras, untuk mentasi kenaikan harga.
Para kepala daerah juga dihimbau agar melakukan koordinasi dengan pihak bulog diwialyah masing-masing agar program operasi pasar beras bisa terlaksana sesuai target, termasuk pihak yang berhak menerima beras murah itu.
Adanya surat intruksi Gubernur Kalteng soal kewajiban kepala daerah di Kalteng menggelar operasi pasar bulan Desember 2010 ini, diungkapkan kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kalteng Dendoel Toempak kepada wartawan, Kamis (23/12), di Palangkaraya.
"Instruksi itu sendiri berdasarkan surat dari Menteri Perdagangan dengan dua surat tertanggal 19 November dan 28 November yang ditujukan kepada Direktur Utama Perum Bulog Pusat dan tembusannya ke Gubenur Kalteng," kata Dendoel.
"Sejumlah bupati melaksanakannya dan melakukan operasi khusus beras diminta berkoordinasi dengan bulog didaerah masing-masing dengan memanfaatkan beras cadangan yang ada," timpalnya.
Diakuinya, saat ini operasi pasar sedang dilaksanakan. Namun, sebutnya, tidak semua kabupaten melaksanakannya karena melihat dari kondisi harga sembako di daerah masing-masing apakah meningkat atau tidak. Tapi tetap harus berkoordinasi dengan semua instasi terkait, untuk memutuskan apakah perlu dilakukan operasi pasar atau tidak, pada derah yang kenaikan harga belum signifikan.
Menurutnya, lonjakan harga diketahui setelah pihaknya melakukan Sidak harga dan pengawasan, disejumlah daerah kabupaten dan kota. "Disperindag Pemprov Kalteng terus melaksanakan pengawasan secara kontinyu, terhadap kenaikan dan ketersediaan barang di pasaran setempat," tegasnya.
Sejumlah media berkantor pusat dan biro di Palangkaraya sempat melakukan pantauan harga. Diperoleh hasil dimana kenaikan harga beras jenis karang dukuh, siam, dan unus terus mengalami beberapa peningkatan.
Sebelumnya harga beras sekitar Rp12 ribu per kilogram (kg), lalu kemudian naik menjadi Rp18 ribu per kg. Dua hari ini harga beras kembali mengalami peningkatan menjadi Rp19 ribu per kg.
Menurut beberapa pedagang, untuk bahan gula mengalami kenaikan sekitar 20 persen atau dari harga sebelumnya Rp11 ribu menjadi Rp13.500 per kilogram. Bahkan harga lombok jenis tiung, melonjak lonjakan harga mencapai 250 persen atau dari harga sebelumnya hanya Rp20 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 70 ribu per kilogram.
Pemberi perintah terhadap operasi pasar itu adalah Gubenur Kalteng Teras Narang. Surat intruksi sendiri sebenarnya sudah terbit dan dikirimkan kepada semua kepala daerah se Kalteng tertanggal 18 Desember 2010 lalu. Melalui surat itu, Teras meminta dilaksanakannya operasi pasar, khusus bahan pokok beras, untuk mentasi kenaikan harga.
Para kepala daerah juga dihimbau agar melakukan koordinasi dengan pihak bulog diwialyah masing-masing agar program operasi pasar beras bisa terlaksana sesuai target, termasuk pihak yang berhak menerima beras murah itu.
Adanya surat intruksi Gubernur Kalteng soal kewajiban kepala daerah di Kalteng menggelar operasi pasar bulan Desember 2010 ini, diungkapkan kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kalteng Dendoel Toempak kepada wartawan, Kamis (23/12), di Palangkaraya.
"Instruksi itu sendiri berdasarkan surat dari Menteri Perdagangan dengan dua surat tertanggal 19 November dan 28 November yang ditujukan kepada Direktur Utama Perum Bulog Pusat dan tembusannya ke Gubenur Kalteng," kata Dendoel.
"Sejumlah bupati melaksanakannya dan melakukan operasi khusus beras diminta berkoordinasi dengan bulog didaerah masing-masing dengan memanfaatkan beras cadangan yang ada," timpalnya.
Diakuinya, saat ini operasi pasar sedang dilaksanakan. Namun, sebutnya, tidak semua kabupaten melaksanakannya karena melihat dari kondisi harga sembako di daerah masing-masing apakah meningkat atau tidak. Tapi tetap harus berkoordinasi dengan semua instasi terkait, untuk memutuskan apakah perlu dilakukan operasi pasar atau tidak, pada derah yang kenaikan harga belum signifikan.
Menurutnya, lonjakan harga diketahui setelah pihaknya melakukan Sidak harga dan pengawasan, disejumlah daerah kabupaten dan kota. "Disperindag Pemprov Kalteng terus melaksanakan pengawasan secara kontinyu, terhadap kenaikan dan ketersediaan barang di pasaran setempat," tegasnya.
Sejumlah media berkantor pusat dan biro di Palangkaraya sempat melakukan pantauan harga. Diperoleh hasil dimana kenaikan harga beras jenis karang dukuh, siam, dan unus terus mengalami beberapa peningkatan.
Sebelumnya harga beras sekitar Rp12 ribu per kilogram (kg), lalu kemudian naik menjadi Rp18 ribu per kg. Dua hari ini harga beras kembali mengalami peningkatan menjadi Rp19 ribu per kg.
Menurut beberapa pedagang, untuk bahan gula mengalami kenaikan sekitar 20 persen atau dari harga sebelumnya Rp11 ribu menjadi Rp13.500 per kilogram. Bahkan harga lombok jenis tiung, melonjak lonjakan harga mencapai 250 persen atau dari harga sebelumnya hanya Rp20 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 70 ribu per kilogram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar