ilustrasi |
Menurut istrinya, terakhir suaminya mengantar penumpang ke sebuah komplek lokalisasi di pinggir kota Muara Teweh, Barut, yang jaraknya kurang lebih 3,5 kilometer ruas jalan arah Muara Teweh-Puruk Cahu. "Kami juga mengupayakan pencarian dengan bantuan para normal, kalau-kalau suaminya itu benar telah disembunyikan mahkluk halus.
Memang di Muara Teweh, anggapan seperti itu masih belum tabu. Apalagi dibeberapa desa pedalaman, sering diinformasikan anak hilang karena disembunyikan mahkluk halus. Memang sulit dipercaya, tapi pastnya, kebanyakan mereka yang sebelumnya dinyatakan menghilang karena disembunyikan mahkluk halus, pulangnya tak bernyawa lagi.
"Bisa ditemukan dipantai, atau di air. Jarang ditemukan dalam rumah, didalam hutan. Paling sering ditemukan mengapung disungai," ucap seorang tetangga korban, dalam upaya prosesi bantuan para normal, Rabu malam.
Upaya lain pihak keluarga, dengan menyebarkan poto korban ditempat keramaian dan fasilitas umum kota Muara Teweh. Salah satunya tampak ada di dinding Pasar tradisional Pendopo di Jalan Panglima Barut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar