google.com, pub-5013500952012613, DIRECT, f08c47fec0942fa0
☆BreakingNews >
Home » , , » Warga Tiga Desa Kabupaten Kaur Kesulitan Bahan Pokok

Warga Tiga Desa Kabupaten Kaur Kesulitan Bahan Pokok

| Diposting : Selasa, 14 Desember 2010 | Pukul : 01.48.00 |

Salah satu Objek wisata Pantai Kabupaten Kaur
SUARAPUBLIC.COM - Peristiwa longsor di ruas jalan arah selatan Kota Bengkulu pada Minggu (12/12/2010) malam, berdampak pada kelancaran jalur transportasi setempat. Bahkan bila tak cepat di atasi, ribuan warga tiga desa yang selama ini sebagai pengguna jalur itu terancam terisolasi karena timbunan tanah dari longsor itu menutup ruas jalan setempat.

Jarak tempat longsor dengan perkampungan setempat diperkirakan sekitar 220 kilometer, berada disebelah selatan Kota Bengkulu. Sedangkan tiga desa terancam terisolasi di antaranya Sumber Harapan, Muara II, dan Air Pahlawan, Kecamatan Nasal, wilayah Kabupaten Kaur.

Menurut warga setempat, jalur itu merupakan satu-satunya akses menuju tiga desa pedalaman Kabupaten Kaur itu. Namun karena longsor dengan timbunan tanah mencapai satu meter lebih, praktis akses jalan setempat tak bisa sama sekali dilewati.

Jalan itu juga menjadi akses penghubung antar desa setempat. Namun ribuan warga penghuni tiga desa itu tak bisa keluar perkampungan karena kendaraan mereka baik roda dua maupun roda empat tak bisa melewati ruas jalan di timbunan tanah bekas longsor itu.

Warga setempat mengakui, bila infrastruktur jalan tersebut, sejak dibuka pada 2006 sampai sekarang, memang merupakan jalan yang belum tersentuh pembangunan dari pemerintah daerah setempat untuk dilakukan perbaikan.

Posisi badan jalan terendam lumpur dengan ketinggian mencapai 1 meter. Kondisi jalan lumpur ini terjadi pada km 4, 5, dan km 7 di Desa Sumber Harapan. Akibatnya, masyarakat tiga desa yang mau masuk desa terpaksa berjalan kaki. Sementara, jarak antara jalan lintas menuju desa cukup jauh.

"Kami tidak bisa keluar desa. Karena jalan lintas desa kondisinya lumpur berat. Kalaupun mau keluar masuk desa, ya, harus rela jalan kaki. Kedalaman lumpurnya mencapai 1 meter. Jadi mana bisa dilewati kendaraan. Kami mengalami kerugian karena hasil pertanian tidak bisa dipasarkan keluar," keluh Syaiful (45) warga Desa Sumber Harapan.

Rustam (40) warga Desa Muara II, menambahkan, selama ini akses transportasi di tiga desa ini sudah sulit untuk dilewati ditambah setelah hujan deras yang mengguyur daerah itu dalam beberapa hari terakhir.

"Untuk dapat keluar atau masuk desa hanya dipaksakan. Seperti sepeda motor harus pakai rantai besi. Tapi karena sejak sepekan terakhir kerap terjadinya hujan lebat membuat kondisi jalan semakin parah," katanya.

Terhambatnya transportasi ke maupun keluar tiga desa itu juga menyebabkan mulai melambungnya beberapa harga sembilan bahan pokok diwilayah setempat. Untuk mensiasati kenaikan bahan pokok, warga tiga desa itu selama ini harus membeli langsung beberapa barang kebutuhan pokok di pusat ibu kota di Bintuhan.

Namun tentunya tidak mudah bagi warga mengangkut barang beliannya karena jarak tempu masih relatif jauh yakni kurang lebih 30 kilometer dari desa mereka.(*)


Bagikan artikel ini :

Tidak ada komentar:

 
Hak Cipta© 2009-2016. Mardedi H Andalus | Semua hak dilindungi undang-undang.
Link: Facebook.com | Support: Creating Website | Blogger