MATARAM - Letusan gunung Merapi 2006, Gunung Senabung, kemudian letusan kembali lebih dahsyat Gunung Merapi dan disusul aktifitas terakhir Gunung Bromo, ternyata tak menyurutkan minat wisatawan Mancanegara (Wisman) untuk berkunjung ke beberapa tempat obyek wisata pegunungan di tanah air. Bahkan Wisman mendominasi kunjungan selama 2010 lalu.
Salah satunya obyek wisata penggunungan paling diminati adalah tempat pendakian Gunung Rinjani (3.726 mdpl) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam kurun waktu 2010, kunjungan Wisman kedaerah itu mencapi 9.368 orang, kemudian sisanya 4.588 orang, wisatawan berasal dari nusantara. Total pengujung sendiri adalah 13.956 orang.
Menurut Kepala Subbagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Ketut Linggih di Mataram, Rabu (5/1/2011), jumlah pengunjung wisatawan ke Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sepanjang 2010 lalu mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya tercatat berjumolah 12.756 orang.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut disebut sebagai dampak semakin membaiknya kondisi pariwisata di Indonesia, terutama di kawasan timur Indonesia, seperti Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Karena di Bali juga terjadi peningkatan angka kunjungan wisatawan. Hal itu berdampak terhadap NTB yang letak wilayahnya relatif dekat Bali. "Bisa jadi peningkatan kunjungan wisatawan ke TNGR limpahan dari sana," timpalnya.
Para wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke TNGR sebagian besar wisatawan minat khusus. Mereka menyukai tantangan pada pendakian ke Gunung Rinjani. Sebelum mencapai puncak Gunung Rinjani, para wisatawan dapat menikmati keindahan panorama alam Danau Segara Anak. Danau tersebut berada pada ketinggian sekitar 2.010 mdpl sebelum puncak Gunung Rinjani.
Untuk mencapai Danau Segara Anak atau puncak Gunung Rinjani, jelas Linggih, para wisatawan melakukan pendakian melalui jalur Senaru di Lombok Utara dan Jalur pendakian Sembalun, Timbanuh, dan Kembang Kuning di Lombok Timur.
Menurut Linggih, empat jalur tersebut merupakan jalur resmi. Diakuinya ada jalur lain yang pendakian tidak resmi yang biasa dilalui warga lokal. "Tapi wisatawan mancanegara tidak mau mengambil risiko melalui jalur tersebut," imbuhnya.
"Dengan kondisi pariwisata NTB yang terus membaik, kami menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan ke TNGR pada 2011 meningkat 10 persen dibandingkan 2010," harapnya.
Diharapkan pula olehnya, terus meningkatnya angka kunjungan wisatawan dalam kurun waktu lima tahun terakhir mampu berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi NTB terutama dari sisi penyerapan tenaga kerja.
"Masyarakat di sekitar kawasan TNGR bisa bekerja menjadi porter atau guide (pemandu wisata pendakian) dengan pendapatan per hari bisa mencapai Rp 150.000," katanya.
Salah satunya obyek wisata penggunungan paling diminati adalah tempat pendakian Gunung Rinjani (3.726 mdpl) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam kurun waktu 2010, kunjungan Wisman kedaerah itu mencapi 9.368 orang, kemudian sisanya 4.588 orang, wisatawan berasal dari nusantara. Total pengujung sendiri adalah 13.956 orang.
Menurut Kepala Subbagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Ketut Linggih di Mataram, Rabu (5/1/2011), jumlah pengunjung wisatawan ke Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sepanjang 2010 lalu mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya tercatat berjumolah 12.756 orang.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut disebut sebagai dampak semakin membaiknya kondisi pariwisata di Indonesia, terutama di kawasan timur Indonesia, seperti Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Karena di Bali juga terjadi peningkatan angka kunjungan wisatawan. Hal itu berdampak terhadap NTB yang letak wilayahnya relatif dekat Bali. "Bisa jadi peningkatan kunjungan wisatawan ke TNGR limpahan dari sana," timpalnya.
Para wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke TNGR sebagian besar wisatawan minat khusus. Mereka menyukai tantangan pada pendakian ke Gunung Rinjani. Sebelum mencapai puncak Gunung Rinjani, para wisatawan dapat menikmati keindahan panorama alam Danau Segara Anak. Danau tersebut berada pada ketinggian sekitar 2.010 mdpl sebelum puncak Gunung Rinjani.
Untuk mencapai Danau Segara Anak atau puncak Gunung Rinjani, jelas Linggih, para wisatawan melakukan pendakian melalui jalur Senaru di Lombok Utara dan Jalur pendakian Sembalun, Timbanuh, dan Kembang Kuning di Lombok Timur.
Menurut Linggih, empat jalur tersebut merupakan jalur resmi. Diakuinya ada jalur lain yang pendakian tidak resmi yang biasa dilalui warga lokal. "Tapi wisatawan mancanegara tidak mau mengambil risiko melalui jalur tersebut," imbuhnya.
"Dengan kondisi pariwisata NTB yang terus membaik, kami menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan ke TNGR pada 2011 meningkat 10 persen dibandingkan 2010," harapnya.
Diharapkan pula olehnya, terus meningkatnya angka kunjungan wisatawan dalam kurun waktu lima tahun terakhir mampu berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi NTB terutama dari sisi penyerapan tenaga kerja.
"Masyarakat di sekitar kawasan TNGR bisa bekerja menjadi porter atau guide (pemandu wisata pendakian) dengan pendapatan per hari bisa mencapai Rp 150.000," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar