![]() |
Simbol Perlawanan Terhadap Koruptor |
Se-ekor monyet itu diberikan kepada Kajati Sumsel disela aksi unjuk rasa FKMB di kantor Kejati Banyuasin. Aksi demo FKMB sendiri merupakan lanjutan aksi yang sama sebelumnya. FKMB terus menggelar demo terkait tuntutan mereka agar Kejati Sumsel mengusut tuntas indikasi korupsi di Banyuasin.
“Moyet itu makannya rakus dan cenderung terus mencari mangsa. Koruptor sama persisi tipikalnya dengan monyet itu. Kita berharap Kejati tegas agar koruptor tidak berkeliaran di Banyuasin,” ungkap Devi, koordinator aksi FKMB itu.
Didesak pengusutan kasus korupsi FKMB kepada Kejati setempat berupa dugaan penggelapan dana bantuan sosial pesantren, dana pengadaan kapal nelayan, serta dana booster dalam proyek pembangunan sarana air bersih oleh PDAM Tirta Betuah Banyuasin yang dilaksanakan Dinas PU Cipta Karya.
Puluhan mahasiswa menganggap belum ada titik kejelasan yang siginifikan terhadap kinerja Kejati dalam upaya pengusutan kasus korupsi diwilayah Banyuasin.
Beberapa massa FKMB memakai topeng bergambar monyet sebagai simbol kebencian terhadap koruptor yang menguras harta kekayaan negara. Massa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk kecintaan terhadap negeri ini dan penolakan terhadap para koruptor yang mengkhinati bangsanya sendiri.
Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat (Kasipenkum dan Humas) Kejati Sumsel, Apandi SH mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti dugaan korupsi yang disampaikan FKMB.
“Kasus bansos sudah disidangkan di pengadilan, kasus kapal nelayan masih dalam penyidikan, dan kasus booster untuk jelasnya ditangani Kejari Pangkalan Balai Banyuasin,” beber Apandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar