MUARA TEWEH - Setelah diterimanya LKPj Bupati Barito Utara (Barut) terhadap APBD 2013, kalangan DPRD Barut melanjutkan agenda kegitan pembahasan APBD Perubahan 2014.
Pelaksanaan rapat pembahasan dari pagi hingga sore. Pembahasan sendiri dipimpin Ketua DPRD Barut Set Enus Y Mebas, didampingi Wakil Ketua DPRD I Hj.Mery Ruakini, dihadiri Sekda Jainal Abidin dan Pimpinan SKPD. Pembahasan ditargetkan selesai pekan depan.
Dalam hal itu, sejumlah anggota DPRD Barut mempertanyakan sejumlah kegiatan yang dinilai tidak cukup waktu dilaksanakan dipenghujung 2014 ini. Terutama kegiatan fisik yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum (PU) Barut.
Seperti diketahui, usulan perubahan anggaran menyusul terjadi pergeseran nilai pendapatan Pemkab Barut 2014 dari Rp758,8 miliar menjadi kurang lebih sebeesar sebesar Rp.849.211.734.398.
Peningkatan mencapai 12,20%, atau sekurangnya sebesar Rp.92,345 miliar, tercatat dalam dokumen KUA-PPAS APBD Perubahan 2014 yang disampaikan dalam paripurna dewan, Rabu (15/10) lalu.
Estimasi total pedapatan berdasarkan bergeseran jumlah penerimaan komponen Dana Perimbangan semula Rp 680,045 miliar, menjadi kurang lebih sebesar Rp.732,564 miliar. Peningkatan sekitar 7,73% atau sebesar Rp 52,539 miliar.
Demikian pula penerimaan dari komponen pendapatan lain-lain yang sah meningkat 95,18% atau kurang lebih sebesar Rp39,805 miliar, dari sebelumnya hanya kurang lebih Rp 41,821 miliar menjadi total sekitar Rp 61,626 miliar.
Dalam hal ini, tidak ada penambahan dari komponen
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar RP 35 miliar. Terkait itu, juga terjadi perubahan pada usulan belanja pembangunan baik komponen belaja langsung maupun belanja tidak langsung.
Pergeseran angka belanja bahkan cukup pantastik. Yakni kenaikan mencapai kurang lebih Rp 154,847 miliar atau 19,61%. Dalam APBD murni 2014 belanja kurang lebih Rp 789,517 miliar, naik menjadi Rp944,343 miliar dalam usulan APBD perubahan 2014.edi
Pelaksanaan rapat pembahasan dari pagi hingga sore. Pembahasan sendiri dipimpin Ketua DPRD Barut Set Enus Y Mebas, didampingi Wakil Ketua DPRD I Hj.Mery Ruakini, dihadiri Sekda Jainal Abidin dan Pimpinan SKPD. Pembahasan ditargetkan selesai pekan depan.
Dalam hal itu, sejumlah anggota DPRD Barut mempertanyakan sejumlah kegiatan yang dinilai tidak cukup waktu dilaksanakan dipenghujung 2014 ini. Terutama kegiatan fisik yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum (PU) Barut.
Seperti diketahui, usulan perubahan anggaran menyusul terjadi pergeseran nilai pendapatan Pemkab Barut 2014 dari Rp758,8 miliar menjadi kurang lebih sebeesar sebesar Rp.849.211.734.398.
Peningkatan mencapai 12,20%, atau sekurangnya sebesar Rp.92,345 miliar, tercatat dalam dokumen KUA-PPAS APBD Perubahan 2014 yang disampaikan dalam paripurna dewan, Rabu (15/10) lalu.
Estimasi total pedapatan berdasarkan bergeseran jumlah penerimaan komponen Dana Perimbangan semula Rp 680,045 miliar, menjadi kurang lebih sebesar Rp.732,564 miliar. Peningkatan sekitar 7,73% atau sebesar Rp 52,539 miliar.
Demikian pula penerimaan dari komponen pendapatan lain-lain yang sah meningkat 95,18% atau kurang lebih sebesar Rp39,805 miliar, dari sebelumnya hanya kurang lebih Rp 41,821 miliar menjadi total sekitar Rp 61,626 miliar.
Dalam hal ini, tidak ada penambahan dari komponen
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar RP 35 miliar. Terkait itu, juga terjadi perubahan pada usulan belanja pembangunan baik komponen belaja langsung maupun belanja tidak langsung.
Pergeseran angka belanja bahkan cukup pantastik. Yakni kenaikan mencapai kurang lebih Rp 154,847 miliar atau 19,61%. Dalam APBD murni 2014 belanja kurang lebih Rp 789,517 miliar, naik menjadi Rp944,343 miliar dalam usulan APBD perubahan 2014.edi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar