SUARAPUBLIC - Presiden Front Pembela Dayak (FPD) Kalbar, Petrus SA, berharap sosok terpilih menjadi Ketua Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kalbar-Malaysia berasal dari putra daerah Kalbar. Petrus beralasan, putra daerah lebih mengerti mengenai batas wilayahnya, terpenting paham adat istiadat suku bermukim di perbatasan itu.
"Putra daerah harus prioritas. Apalagi ini tapal batas dengan negara lain, bila terpilih bukan orang yang mengerti batas wilayahnya jelas akan merugikan Kalbar, khususnya Indonesia. Saya rasa hanya orang Kalbar yang mengerti georafis dan batas wilayahnya," ucap Petrus, kemaren.
Petrus salah satu putra daerah Kalbar pengagas didirikannya BNPP. Kini lembaga tersebut telah mendapat respon dari Pemerintah Pusat bahkan kedudukannya sudah ditetapkan berada dibawah kementerian perbatasan.Saat ini keberadaannya memang belum sah, namun pusat berjanji merealisasikannya secepatnya.
Rencana terbentuknya BNPP Kalbar disambut gembira hampir semua elemen masyarakat setempat. Bahkan belakangan cukup banyak yang berasrat memimpin lembaga baru itu. Agar tak menimbulkan polemik baru setelah hadirnya BNPP di Kalbar, kandidat yang berhak menakodai BNPP diputuskan dijaring melalui poling diselenggarakan Radio Republik Indonesia Kalbar.
Sebagai putra daerah Kalbar, diakui Petrus, dirinya berkeinginan menjadi ketua BNPP. Ini setelah dia melihat fakta hasil poling, namanya bertengger di urut tiga, atau persisinya berada satu tingkat di bawah Cornelis, Gubernur Kalbar dan Akil Mochtar. Dibawah dia muncul nama Dr Oesman Sapta, selajutnya Usman Jafar dan Zulfadli.
Meski begitu, Petrus tak terlalu berharap bisa terpilih. Terpenting menurutnya, Ketua BNPP terpilih harus mampu bekerjasama dengan masyarakat perbatasan dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan negara tetangga (Malaysia) di wilayah perbatasan.
"Putra daerah harus prioritas. Apalagi ini tapal batas dengan negara lain, bila terpilih bukan orang yang mengerti batas wilayahnya jelas akan merugikan Kalbar, khususnya Indonesia. Saya rasa hanya orang Kalbar yang mengerti georafis dan batas wilayahnya," ucap Petrus, kemaren.
Petrus salah satu putra daerah Kalbar pengagas didirikannya BNPP. Kini lembaga tersebut telah mendapat respon dari Pemerintah Pusat bahkan kedudukannya sudah ditetapkan berada dibawah kementerian perbatasan.Saat ini keberadaannya memang belum sah, namun pusat berjanji merealisasikannya secepatnya.
Rencana terbentuknya BNPP Kalbar disambut gembira hampir semua elemen masyarakat setempat. Bahkan belakangan cukup banyak yang berasrat memimpin lembaga baru itu. Agar tak menimbulkan polemik baru setelah hadirnya BNPP di Kalbar, kandidat yang berhak menakodai BNPP diputuskan dijaring melalui poling diselenggarakan Radio Republik Indonesia Kalbar.
Sebagai putra daerah Kalbar, diakui Petrus, dirinya berkeinginan menjadi ketua BNPP. Ini setelah dia melihat fakta hasil poling, namanya bertengger di urut tiga, atau persisinya berada satu tingkat di bawah Cornelis, Gubernur Kalbar dan Akil Mochtar. Dibawah dia muncul nama Dr Oesman Sapta, selajutnya Usman Jafar dan Zulfadli.
Meski begitu, Petrus tak terlalu berharap bisa terpilih. Terpenting menurutnya, Ketua BNPP terpilih harus mampu bekerjasama dengan masyarakat perbatasan dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan negara tetangga (Malaysia) di wilayah perbatasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar