Jalan Menuju Lampeong (dok:SUARAPUBLIC) |
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Anwar Sanusi Gayo, dikonfirmasi wartawan melalui Kabid Bina Marga Shalahuddin, mengatakan, jembatan tersebut sudah diperbaiki PT Tunggal Utama Lestari.
Sistem perbaikan, jembatan yang kayunya bolong ditimbun diganti dengan kayu log yang kondisinya agak baik. Jembatan kemudian ditimbun tanah agar mudah dilitasi. "Ini masih penanganan darurat. Tapi masih fungsional untuk akses kedaerah sana," timpal Salahuddin.
Sebagaimana diketahui, jembatan Sungai Panaen ambruk karena debit air setempat meluap. Luapan cukup besar sendiri dikarenakan daerah setempat diguyur hujan lebat kemaren. Akibat jembatan itu ambruk, praktis jalur ke dua kecamatan (Gunung Purei dan Teweh Timur) sempat lumpuh.
Para petani tak bisa mengangkut hasil bumi berupa sayur mayur dan palawija dari Kecamatan Teweh Timur ke Pasar Pandopo di Muara Teweh.
Menurut Sutrisno, warga Desa Trans Jamud, Kecamatan Teweh Timur, karena terhambatnya akses jalan mengakibatkan beberapa jenis sayur mayur miliknya membusuk.
Jembatan Panaen sendiri dibuat PT Astral Byna pada 1980 lalu dari kayu bulat dengan panjang 25m dan lebar 6m.
Jembatan penghubung antara Muara Teweh, ibukota Kabupaten Barut, dan dua kecamatan diwilayah timur. Diduga, jembatan cepat ambruk lantaran jalur itu saat ini dimanfaatkan untuk transportasi angkutan batu bara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar