Kanker leher rahim dan payudara adalah dua jenis penyakit paling banyak terdeteksi di Indonesia. Penyakit itu menurut catatan medis sangat mematikan. Umumnya kangker itu menyerang wanita usia produktif.
Demikian Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Adiati Arifin Siregar, disela acara Jakarta RACE (Race Against Cancer Everyone) 2010, Minggu, 31 Oktober 2010.
"Secara global jumlah penderita kanker juga meningkat akibat gaya hidup yang tidak sehat," timpalnya, dikutif dari situs vivanews.com, Senin (01/11/2010), dini hari.
Data Yayasan Kanker Indonesia menunjukkan, kanker leher rahim yang disebabkan Human Papiloma Virus (HPV) merupakan jenis kanker paling banyak diderita. Jumlahnya hampir 27 persen dari seluruh kasus penyakit kanker di Indonesia.
Dari kasus yang terdata, 70 persen pasien menyadarinya saat sudah stadium lanjut. Kondisi ini membuat pengobatan semakin sulit dan meningkatkan angka kematian.
Kanker leher rahim memang tak memunculkan gejala awal yang menonjol. Tapi pencegahan tetap bisa dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup tak sehat, menghindari hubungan intim dengan banyak pasangan, atau hubungan intim pada usia muda.
Cara lain adalah melakukan deteksi dini melalui metode pap smear atau pemeriksaan ke dokter dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
Metode ini memeriksa langsung kondisi leher rahim dengan mengoleskan larutan asam asetat 3-5 persen.
Bila setelah pulasan asam asetat 3-5 persen ada perubahan warna, seperti tampak bercak putih, bisa jadi itu adalah gejala prakanker leher rahim.
Sedangkan kanker payudara dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan mamografi. Ini adalah pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar X kadar rendah.
Ketua II Yayasan Kanker Indonesia bidang Pelayanan Sosial, dr Melisa Luwia, mengatakan, setiap manusia memiliki bibit kanker. Hanya, ada yang berkembang menjadi sel mematikan, ada yang tidak. "Jadi pemeriksaan dini sangat penting," tegasnya.
Yayasan Kanker Indonesia akan terus mendorong pemerintah untuk melakukan kampanye meningkatkan kepedulian terhadap kanker. Beberapa kanker yang harus diwaspadai, seperti kanker usus, kanker prostat, kanker kulit, kanker hati.
"Yayasan akan membantu masyarakat pengidap kanker yang kurang mampu," pungkasnya.
Demikian Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Adiati Arifin Siregar, disela acara Jakarta RACE (Race Against Cancer Everyone) 2010, Minggu, 31 Oktober 2010.
"Secara global jumlah penderita kanker juga meningkat akibat gaya hidup yang tidak sehat," timpalnya, dikutif dari situs vivanews.com, Senin (01/11/2010), dini hari.
Data Yayasan Kanker Indonesia menunjukkan, kanker leher rahim yang disebabkan Human Papiloma Virus (HPV) merupakan jenis kanker paling banyak diderita. Jumlahnya hampir 27 persen dari seluruh kasus penyakit kanker di Indonesia.
Dari kasus yang terdata, 70 persen pasien menyadarinya saat sudah stadium lanjut. Kondisi ini membuat pengobatan semakin sulit dan meningkatkan angka kematian.
Kanker leher rahim memang tak memunculkan gejala awal yang menonjol. Tapi pencegahan tetap bisa dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup tak sehat, menghindari hubungan intim dengan banyak pasangan, atau hubungan intim pada usia muda.
Cara lain adalah melakukan deteksi dini melalui metode pap smear atau pemeriksaan ke dokter dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
Metode ini memeriksa langsung kondisi leher rahim dengan mengoleskan larutan asam asetat 3-5 persen.
Bila setelah pulasan asam asetat 3-5 persen ada perubahan warna, seperti tampak bercak putih, bisa jadi itu adalah gejala prakanker leher rahim.
Sedangkan kanker payudara dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan mamografi. Ini adalah pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar X kadar rendah.
Ketua II Yayasan Kanker Indonesia bidang Pelayanan Sosial, dr Melisa Luwia, mengatakan, setiap manusia memiliki bibit kanker. Hanya, ada yang berkembang menjadi sel mematikan, ada yang tidak. "Jadi pemeriksaan dini sangat penting," tegasnya.
Yayasan Kanker Indonesia akan terus mendorong pemerintah untuk melakukan kampanye meningkatkan kepedulian terhadap kanker. Beberapa kanker yang harus diwaspadai, seperti kanker usus, kanker prostat, kanker kulit, kanker hati.
"Yayasan akan membantu masyarakat pengidap kanker yang kurang mampu," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar